Thursday, November 26, 2009
Pukul 00:00 tepat!!! Waktu yang ditampilkan pada layar Nokia 5300 saya saat membuka mata tadi.
Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur (Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangkitkan)
BANGKIT!!! Lalu men-ZERO-kan diri…
Kupercayakan hidupku ini
Atas izinMu kumampu tetap berdiri
Dan kuikhlaskan segenap diri
Dalam lirihku mohonkan petunjukMu menerangi
Garis takdirku sebagai hambaMu
Slalu bersujud mengharap cintaMu
Hidup matiku di genggamanMu
Kupasrahkan hanya padaMu
Badai merintang menghalangi
Asal Engkau tetap di hati
Tiada ragu tuk jalani takdir ini
Kuteguhkan keimanan hadapi cobaan
Karena takdir digariskan adanya ujian
Kuatkanlah hamba….
Sebuah refleksi.
Seringkali keraguan datang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan hal itu pula yang menyebabkannya terhambat dan mungkin pula terlambat dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan keraguan untuk memilih atau menentukan sikap. Ini juga mengenai ketidaksiapan mengalami kegagalan atau kekalahan.
Tak asing lagi bahwa setiap diri kita pasti menginginkan hal yang terbaik yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, memiliki segala macam kriteria dalam memilih sesuatu menjadi suatu kewajaran. Kalaupun tidak akan sempurna, setidaknya kriteria-kriteria tersebut mewakili upaya untuk mencapai kesempurnaan. Maka, setiap ketidaksempurnaan yang ditemui, seharusnya pun diterima dengan wajar.
Pernahkah kita menjadi seorang yang perfeksionis? (SERING=>itu jawaban jujur dari saya pribadi lho. Banyak yang bilang (hasil polling tanggal 020209 dan beberapa isian kuesioner tentang saya) saya tuh orangnya idealis bin perfeksionis… ^^v, bisa jadi inilah kelemahan saya… tapi bisa juga inilah sifat yang menjadi kelebihan saya… Absolutely, I’m not a perfect person..). Perfeksionis, merencanakan segala sesuatu dengan rapi, teliti, penuh aturan seakan takut sesuatu yang akan dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang jelek. Perencanaan sebenarnya adalah sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan semula, sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan sebenarnya adalah salah satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas. Keberhasilan maupun kegagalan adalah sebuah hasil yang penting untuk diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana PROSES aktivitas tersebut dilalui.
Bagaimanakah niat yang ada di hati ketika aktivitas tersebut dijalankan?
Hikmah apa yan telah didapat dalam menjalankan aktivitas tersebut?
Seringkali, keberhasilan yang diperoleh meninggalkan bekas yang membahagiakan. Disebut-sebut. Dibangga-banggakan, dan lama sekali baru terlupakan. Namun, bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan.. entah apa reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari ingatan segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga. Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang tak ternilai.
---DIAM---
---MERENUNG---
---SELESAI---
__^_^__
Kumemohon dalam sujudku padaMu
Ampunkanlah segala dosa dalam diri
Kupercaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku… keimananku…
Engkau SATU CINTA yang slamanya aku cari
Tiada waktu kutinggalkan
Demi cintaku kepadaMu
Walau seribu rintangan kan menghadang dalam diri
Kuteguhkan hati ini hanya padaMu… kupasrahkan…Ya Rabb, slamatkanlah hamba ini
Dari fatamorgana dunia
Ya Rabb, jauhkanlah hamba ini
Dari hidup yang sia-sia…
Ya Rabb, Semua hamba serahkan padaMu
Aamiin Ya Rabbal ‘alamiiin…
Zona Supertwin, 261109_01:57
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1430 H
Taqaballalahu minna wa minkum…
Semoga rahmat dan keberkahanNya senantiasa tercurah pada kita…Aamiin…
Alhamdulillahilladzii ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur (Segala puji bagi Allah, yang membangunkan kami setelah ditidurkanNya dan kepadaNya kami dibangkitkan)
BANGKIT!!! Lalu men-ZERO-kan diri…
Kupercayakan hidupku ini
Atas izinMu kumampu tetap berdiri
Dan kuikhlaskan segenap diri
Dalam lirihku mohonkan petunjukMu menerangi
Garis takdirku sebagai hambaMu
Slalu bersujud mengharap cintaMu
Hidup matiku di genggamanMu
Kupasrahkan hanya padaMu
Badai merintang menghalangi
Asal Engkau tetap di hati
Tiada ragu tuk jalani takdir ini
Kuteguhkan keimanan hadapi cobaan
Karena takdir digariskan adanya ujian
Kuatkanlah hamba….
Sebuah refleksi.
Seringkali keraguan datang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan hal itu pula yang menyebabkannya terhambat dan mungkin pula terlambat dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan keraguan untuk memilih atau menentukan sikap. Ini juga mengenai ketidaksiapan mengalami kegagalan atau kekalahan.
Tak asing lagi bahwa setiap diri kita pasti menginginkan hal yang terbaik yang akan diperoleh. Oleh sebab itu, memiliki segala macam kriteria dalam memilih sesuatu menjadi suatu kewajaran. Kalaupun tidak akan sempurna, setidaknya kriteria-kriteria tersebut mewakili upaya untuk mencapai kesempurnaan. Maka, setiap ketidaksempurnaan yang ditemui, seharusnya pun diterima dengan wajar.
Pernahkah kita menjadi seorang yang perfeksionis? (SERING=>itu jawaban jujur dari saya pribadi lho. Banyak yang bilang (hasil polling tanggal 020209 dan beberapa isian kuesioner tentang saya) saya tuh orangnya idealis bin perfeksionis… ^^v, bisa jadi inilah kelemahan saya… tapi bisa juga inilah sifat yang menjadi kelebihan saya… Absolutely, I’m not a perfect person..). Perfeksionis, merencanakan segala sesuatu dengan rapi, teliti, penuh aturan seakan takut sesuatu yang akan dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang jelek. Perencanaan sebenarnya adalah sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan semula, sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan sebenarnya adalah salah satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas. Keberhasilan maupun kegagalan adalah sebuah hasil yang penting untuk diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana PROSES aktivitas tersebut dilalui.
Bagaimanakah niat yang ada di hati ketika aktivitas tersebut dijalankan?
Hikmah apa yan telah didapat dalam menjalankan aktivitas tersebut?
Seringkali, keberhasilan yang diperoleh meninggalkan bekas yang membahagiakan. Disebut-sebut. Dibangga-banggakan, dan lama sekali baru terlupakan. Namun, bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan.. entah apa reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari ingatan segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga. Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang tak ternilai.
---DIAM---
---MERENUNG---
---SELESAI---
__^_^__
Kumemohon dalam sujudku padaMu
Ampunkanlah segala dosa dalam diri
Kupercaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku… keimananku…
Engkau SATU CINTA yang slamanya aku cari
Tiada waktu kutinggalkan
Demi cintaku kepadaMu
Walau seribu rintangan kan menghadang dalam diri
Kuteguhkan hati ini hanya padaMu… kupasrahkan…Ya Rabb, slamatkanlah hamba ini
Dari fatamorgana dunia
Ya Rabb, jauhkanlah hamba ini
Dari hidup yang sia-sia…
Ya Rabb, Semua hamba serahkan padaMu
Aamiin Ya Rabbal ‘alamiiin…
Zona Supertwin, 261109_01:57
SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1430 H
Taqaballalahu minna wa minkum…
Semoga rahmat dan keberkahanNya senantiasa tercurah pada kita…Aamiin…
(Tulisan
ini diposting pada bulan November 2009 di blog sebelumnya)
Aisya
Avicenna
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna