Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarakatuh…
Salam selembut sutera kasih, seharum kasturi buat insan pilihan Allah sebagai pembela agama-Nya..
Buatmu, ukhti yang dikasihi Allah…
Ukhtiku, renungilah,
Semua peristiwa yang berlalu seharusnya dijadikan pelajaran dan diterjemahkan dalam bentuk ‘tadhiyah’ (pengorbanan) dalam setiap aspek kehidupan kita. Sudahkah kita berkorban jiwa, harta dan masa demi menegakkan kalimat ALLAH SWT? Hakikatnya, pengorbanan memerlukan kesadaran &keyakinan pada balasan Allah di akhirat kelak. Ia bukanlah mudah dipraktikkan, tanpa mujahadah nafsu yang penuh kesungguhan dan keazzaman seoptimum mungkin.
Betapa besar pengorbanan mujahidah pada zaman dulu yang bersungguh-sungguh dalam berjuang di jalan-Nya. Duhai ukhti, bersamalah kita bergandengan bersama menghasung agama Allah biarpun nyawa dan harta menjadi taruhan! Begitulah konsep ‘tadhiyah’ seharusnya diaplikasikan.Ukhti, bersamalah kita memuhasabah kembali hidup kita dalam mengutip mutiara yang terdapat dibalik ‘tadhyiah’.
Ukhti teristimewa,
Alhamdulillah, tanpa disadari, usia persahabatan kita telah menjangkau waktu yang tak sebentar Persahabatan yang terbina dengan ruh Islam, yang tersimpul demi-Nya dan karena-Nya, karena perjuangan, kita bertaut! ALLAHUAKBAR! Persahabatan yang tiada sunyi. Air mata dan peluh menjadi saksi pengorbananmu! Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, menciptakan insan sepertimu untuk menemani perjuanganku, ya Ilahi,..Alhamdulillah
Ukhtiku,
Dalam gurau senda,
Adanya air mata duka,
Dalam kegelisahan,
Ada secangkir kenangan,
Dalam penantian,
Adanya hikmah tersimpan..
Tiada kata-kata yang indah bisa kuungkapkan buatmu, hanyalah, sebuah penghargaan!Untaian doa dariku buatmu, adalah tulus dari hati..ingin Syahid menjadi milikmu! Insya Allah..
Semoga Allah terus memilihmu dan diriku di jalan-Nya, membawa kita kepada penyesalan atas dosa-dosa yang lalu, membawa kita kepada rahmat dan kasih sayang-Nya ketika kekecewaan menghambat kita. Semoga semua air mata kedukaan peluh, dan darah menjadi saksi pengorbanan di akhirat kelak. Teruslah tabah ukhtiku! Teruslah mentarbiyahku, duhai ukhtiku, teruslah sabar , tabah, bertahan dalam membela agama-Nya! Berkata Ibnu Mas’ud : “Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah”.
- Allahumma yujzikil Jannatul Firdaus..Aamiin..
Kau pernah bilang padaku, aku adalah cerminanmu. Aku juga ingin bilang yang sama, kaulah cerminku. Menegurku di kala khilaf, menyadarkanku arti kehidupan.. Dikaulah wanita harapan Tuhan, Ku doakan untaian mutiara solehah, buat dirimu, moga menjadi bidadari Surgawi..
Buatmu, teman seperjuanganku,
Eratnya ukhuwah,
Melampaui hubungan darah,
Kasih sayang karena Allah,
Tonggak kekuatan dalam jamaah,
Andaiku dijemput Allah,
Kupinta bertemumu di Jannah.
Ukhtiku, teruslah mantap dalam dakwah dan tarbiyah, menyadarkan yang alpa, menjelaskan yang kabur, berhujah kepada yang jahil, mantap dan terus gagah menjulang panji agama-Nya, duhai srikandi!
” Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”.
( Q.S.An-Nahl: 125)
Ukhtiku,
Andai aku alpa, tegurlah aku!
Andai aku lemah, ingatkan aku janji-Nya!
Andai aku rebah, sadarkan aku!
Andai aku berpaling, kau tamparlah aku! kau gertaklah aku dengan azab-Nya!
Andai aku ingin mundur, halanglah aku!
Andai aku ingin berpaling, kuatkanlah aku!
“Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat Kami. Mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan”. Q.S. Yunus: 7-8)
Ketahuilah, betapa rahmat Allah menemani dirimu,.
” Sesungguhnya SWT selalu menjaga dan mengawasi kamu”. (Q.S. an-Nisa’ : 1)
Ukhtiku,
Ya, kadang kita sakit,
Kadang kita lemah
Kadang kita gundah
Kadang kita takut..
Kadang kita rasa tak mampu
Bergetar hati kita
Berdebar jantung kita
Saat ia mendahulukan Allah dalam segalanya..
Allah segalanya..
Allah segalanya
Allah segalanya..
” Jiwa orang yang beriman itu adalah sedemikian rupa, sehingga apabila disebutkan nama Tuhan, maka hatinya berasa gementar dan kalau dia mendengar kalam Ilahi maka keimanannya ( kecintaannya) kepada Allah semakin bertambah”. ( Q.S. al-Anfal: 2 )
Kita korbankan segalanya demi-Nya
Kita getap bibir dan cantumkan geraham
Kita tahan
Kita terus bertahan..
Biarpun air mata bergenang di kelopak..
Kita terus bertahan..
Kita berdiri tegak
Saat musuh datang menggugat
Saat panahan datang bertubi-tubi..
Kita terus melangkah gagah
Srikandi akhir zaman
Mendukung panji agama-Nya
Kau dan aku akan terus di situ!
Kugenggam erat tanganmu..
Biarpun hanyalah iman senjata kita..
Biarpun getaran hati makin kencang..
Dan air mata hampir jatuh..
Kita terus bertahan..
Lemah lunglai semua sendi..
Iman itu terus bertahan..
Dan air mata itu berderai gugur
Membasahi bumi Allah
Esok di akhirat ia berkumpul
Bukti pengorbanan
Saksi di mahkamah Tuhan!
Menjadi insan pilihan Allah
Kita terus maju ke hadapan..
Biarpun air mataku gugur satu persatu!
Ketahuilah ukhtiku!
Aku kan terus bergandeng tangan denganmu!
Biarpun panah menghujam tepat
Akhirnya, satu tepat menuju ke arahmu!
Dan aku menjadi perisaimu, akhirnya kau menolakku
Panahan itu terus meluncur laju
Dan dua anak panah meluncur laju
Di saat yang sama
Aku terlihat satu panah menghampirimu
Aku coba menyambut panji dari tanganmu dan menjadi perisaimu
Allah! Satu tusukan tepat!
Kedua-duanya menembusi tepat ke jantung kita
Aku memandangmu, kepalamu terdongak menahan pedih
Ash hadu an La ilaha illaLLAH wa ash haduanna Muhammadar Rasulullah!
Akhirnya kita sama tersenyum..
Itulah syahid yang kita impi!
Ya Allah
Aku impikan syahid! Karuniakan buat ukhtiku, dan sahabat seperjuangan yang lain!!
Aku impikan syahid! Karuniakan untuk kami ya Allah, andai itu satu ketetapan, kami ridha!
”Katakanlah (wahai Muhammad), mata benda yang menjadi kesenangan di dunia ini adalah sedikit saja, (dan akhirnya akan lenyap) dan (balasan) hari akhirat itu lebih baik lagi bagi orang-orang yang bertaqwa (karena ia lebih mewah dan kekal selama-lamanya)”. (Q.S an-Nisa’: 77 )
Ya, ukhti fiLLAH,
Moga menjadi seperti ‘Atikah binti Zaid!
Wanita Mukminah, fasih percakapannya, penyair, dan menikahi dengan semua lelaki yang mati syahid pada hayatnya! ALLAHU AKBAR!
Kenalilah srikandi terhebat ini, beliaulah termasuk dalam 70 Srikandi terhebat di zaman Nabi Muhammad SAW..
Beliaulah srikandi yang terkenal karena kefasihannya, kemampuannya dalam bersyair dan kekuatan akalnya. Beliau telah mewarisinya dari ayahnya, Zaid bin ‘amru, salah seorang yang telah menghina berhala-berhala kaum quraisy pada zaman jahiliyyah.
Dengan mewarisi cara berfikir ayahnya dan akhlak-akhlak mulia, ‘Atikah binti Zaid tumbuh menjadi besar. Ia telah mewarisi kefasihan, kemampuan bersyair, kelembutan perasaan, ketajaman hati, kesucian jiwa untuk beriman dari ayahnya. Karena ketika Islam mulai memancarkan cahayanya di Makkah, dengan pantasnya ‘Atikah mempercayainya. Kemudian, beliau memeluk Islam dan berbai’at kepada Rasulullah. Ketika perintah berhijrah datang, ia ikut keluar berhijrah. ALLAHU AKBAR!
Begitu mulia pengorbanan Srikandi ‘Atikah binti Zaid dalam menjadi tulang belakang suami pertamanya Abdullah bin Abu Bakar hingga beliau Syahid selepas peperangan Thaif, dan suaminya Umar al-Khattab yang syahid ditikam seorang Majusi bernama Lu’lu’ ketika Sholat, dan suaminya Zubair al-Awwam yang syahid setelah dibunuh secara zalim dalam Perang Jamal di Wadi siba’.. Masya Allah. Kemuliaan wanita ini terkenal di kalangan penduduk Madinah pada ketika itu hingga mereka mengatakan: “ Barangsiapa yang menginginkan mati syahid, maka hendaklah ia menikahi ‘Atikah binti Zaid”. Semoga dirimu dikaruniakan kemuliaan sepertinya duhai ukhtiku, dan moga syahid juga menjadi milikmu! ALLAHU AKBAR!
Ukhtiku yang dikasihi karena-Nya,
Renungilah kisah srikandi ‘Atikah binti Zaid ini yang terkenal sebagai wanita yang ahli ibadat dan kuat akalnya, sebagai pedoman dan pengajaran dalam hidupmu!
Ukhtiku,
Semoga ilmu, iman, amal dan pengorbananmu demi Allah dan dienul Islam meningkat seiring dengan usiamu.
Maksudnya: ” Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan solat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. Q.S at-Taubah: 71)
Semoga iman yang mantap dan aqidah yang kental terus bersamamu menjadi benteng perisai dalam mujahadahmu menuju ridha Allah yang kita impikan.
”Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan nafsu dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya Syurgalah tempat tinggalnya”. (Q.S. an-Nazi’aat: 40-41)
Ukhtiku,
Salam kasih yang tiada pudar dalam setiap musim dan peristiwa,
ALLAHUAKBAR!
Ya Allah, tatkala padang mahsyarmu menjilat tubuh,
Izinkan kami sama berteduh..
Ketika mizanmu teliti mengira
Beratkan neracanya atas amal mulia..
Naungi kami di sana
Berkat kasih karena-Mu semata..
Andai ukhtiku terpilih ke Syurga,
kupinta diriku bersama, aamiiin…
Salam Ukhuwwah ….
Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Ba'da KSP @ NHIC, 290809_07:44
Saudarimu,
ETIKA
(Tulisan
ini diposting pada bulan Agustus 2009 di blog sebelumnya)
Aisya
Avicenna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna