Friday, January 01, 2010
Kamis, 31 Desember 2009
Sekitar
pukul 07.00 Aisya keluar dari kostnya. Biasanya dia berjalan menuju
selatan, tapi kali ini lain dari biasanya. Langkah kakinya membawa
dirinya menuju arah utara. Dengan kostum kesayangannya (RED IS HER
INSPIRATION), dia menuju depan Indomaret Jalan Otista III. Sesampai di
depan INDOMARET… ngeeng, alhamdulillah ada kendaraan bak limousine tapi
yang ni beroda 3 melaju dan Aisya menghentikannya. Hihi, limousinenya
Betawi nih. BAJAJ maksudnya… Saat membuka pintunya yang ternyata cuma
besi yang “dicantholkan”, Aisya agak terkejut juga karena jarak antara
"bumi tempatnya berpijak" dan “calon” tempat duduknya lumayan tinggi…
tapi alhamdulillah, bisa duduk juga…
“Kampung Melayu, pak!”
Ngeengggg….
***
Di dalam BAJAJ tak kuasa juga untuk menahan senyumnya. Untungnya si sopir gak tau kalau penumpangnya lagi senyam-senyum. Hihi :D
Sepanjang
perjalanan Aisya merasa luar biasa senang, karena impiannya tercapai.
Impiannya yakni NAIK BAJAJ DI AKHIR TAHUN 2009. Memang sih terkesan
impian yang aneh. Tapi bukan Aisya namanya kalau tidak semangat
mewujudkan impiannya meski terkesan aneh sekalipun!
Kata
banyak orang, BAJAJ disebut juga “kendaraan Tuhan” karena hanya Tuhan
dan sang sopir saja yang tahu bagaimana prosesi kendaraan mungil yang
bercover seperti jeruk itu mau BELOK. ^^
Setelah terguncang di dalam bajaj cukup lama (hihi…), sampailah Aisya di Kampung Melayu…
Setelah
turun dari bajaj dengan sedikit ribet, karena tempat duduk dan pijakan
turun jaraknya hampir setengah meter, Aisya menghentikan laju KOPAJA
502. Sebenarnya, bisa saja Aisya dari dekat kostnya naik Kopaja 502,
tapi berhubung hari ini ada agenda special “naik BAJAJ”, maka harus oper
2x dengan mengeluarkan ongkos 2x lipat juga… Hihi, tapi materi (ongkos)
tersebut tak sebanding dengan KEPUASAN dan KESENANGAN yang didapat
Aisya. Tidak bisa dirupiahkan kalo masalah ini. Tul gak???
Aisya
memilih duduk di kursi Kopaja 502 sebelah kiri. Penumpang tidak terlalu
padat. Karena waktu juga baru menunjukkan pukul 07.30-an. Aisya duduk
di samping seorang mbak berjilbab tidak terlalu besar. Selang berapa
lama, mbak itu mengeluarkan Al Ma’tsurat mungilnya dan membacanya…emm,
good!!!
Seperti
sudah menjadi kebiasaan Aisya, baca buku!!! Dan akhirnya ia memutuskan
untuk membaca buku agenda merah hatinya yang berisi catatan-catatan
Kajian yang diselenggarakan di masjid Nurul Huda UNS dan catatan-catatan
kajian serta seminar yang pernah diikutinya.
Aisya pun terhanyut dalam khazanah ilmu yang dulu pernah ia dapatkan di kampusnya… MEREVIEW…
Aisya pun terhanyut dalam khazanah ilmu yang dulu pernah ia dapatkan di kampusnya… MEREVIEW…
Saat
menutup buku agendanya.. Aisya memandang ke jendela Kopaja 502 yang
terus melaju itu… Tapi, dia merasa ada yang aneh. Bangunan yang dilihat
dari jendela itu bukan deretan bangunan yang biasanya ia lewati. Dan
kebingungannya pun terjawab sudah setelah akhirnya Kopaja 502 yang ia
tumpangi berhenti di terminal terakhirnya di daerah dekat Tanah Abang.
Wah.. parah!!! Ternyata kebablasan!!!
Aisya cuma senyum-senyum simpul. Nikmati aja!!! Toh malah akan jadi pengalaman berharga….
Dengan
PD dia mendekati seorang Bapak penjual buah dan bertanya kalau ke Tugu
Tani naik apa. Ia pun menyeberang jalan dan naik Kopaja 502. Hari yang
SERU!!! Begitu pikirnya… Ia mencoba selalu POSITIF dalam menyikapi
setiap kejadian yang ia alami. Wahh… ternyata, dengan tersesatnya ia
pagi itu, ia jadi tahu beberapa tempat penting yang berlokasi di Jakarta
Pusat. SIP!!!
Akhirnya
sampailah Aisya di kantornya tercinta… Departemen Perdagangan… Iapun
langsung menuju Gedung I, tapi mampir di koperasi dulu, hendak membeli
roti untuk “camilan” rekan-rekan kerja di subdit I. Eh,
alhamdulillah….ada yang mbayarin… (ayahnya temen kerjanya…:D).
Sampai di lantai 9, tenyata baru sedikit karyawan Dirketorat Impor yang datang…
Singkat
cerita, hari ini suasana SUBDIT I (Sub Direktorat Barang Modal dan
Bahan Baku Lainnya), tempat Aisya beraktivitas, SANGAT CERIA!!!. Hari
ini Aisya membantu Pak Dindin (salah satu personel Subdit I)
menyelesaikan perizinan impor besi-baja, Pak Kuswoto masih sibuk dengan
Permendag baru, Pak Peter pagi-pagi sudah menghabiskan 3 bakwan jagung!
Pak Zuhri sibuk dengan impor daging hibah dan beberapa perizinan
lainnya. Bu Ika juga lebih ceria karena hari ini akan ke Solo. Mb Sulis
juga sibuk membenarkan koreksian dari Pak Zuhri. Bu Sri dan Bu Tutik
mengurusi surat masuk dan keluar. Sedangkan Pak Indro (kasubdit, my
leader!!!) sibuk dengan HS (pos tarif barang impor)-nya. Beliau hari ini
bolak-balik menghadap direktur. Semangat, Sir!!! Meski begitu, di
tengah kesibukannya, beliau selalu menyempatkan mengunjungi kami (para
anak buahnya) untuk sekedar bercanda atau menanyakan kerjaannya ada yang
mengalami kesulitan atau tidak.
Menjelang
‘Asar, pak Indro memanggil Aisya dan Mb Sulis ke ruangannya. Mereka
berdua adalah personel baru di SUBDIT 1. Ternyata mereka diminta
membantu untuk entry data Pos Tarif barang impor yang lumayan banyaknya.
Pak Indro memang tipikal pimpinan LUAR BIASA.. Aisya bersyukur banget
bisa menjadi satu tim dengan beliau di Subdit 1. Di sela keseriusan
beliau memasukkan data tersebut, mereka diajak berdiskusi. Hampir setiap
hari, Pak Indro selalu menyempatkan untuk diskusi dan berbagi motivasi
dengan mereka. Pun pada sore hari itu. Banyak yang beliau sampaikan,
masalah sedekah, orang tua, sampai pernikahan. Aisya sempat menahan
tangis saat beliau menyampaikan motivasi tentang keluarga… SO
INSPIRING!!! Beliau juga berpesan, “setelah prajab nanti, dimanapun
kalian ditempatkan di Direktorat Impor ini, saya tetap menjadi ayah
kalian di sini”. Yeah, beliau memang ayah sekaligus ustadz Aisya di
kantor. Aisya berharap, setelah prajab nanti dia akan tetap berada di
SUBDIT 1 (insya Allah… kayaknya memang tidak akan dipindah deh…
aamiin!!!!). Saat adzan Asar berkumandang, beliau langsung mengambil
wudhu. Beliau sangat disiplin akan hal ini. Dan merekapun sholat
berjamaah, beliau menjadi imamnya.
Ba’da
Asar, Aisya dan Mb Sulis kembali ke ruangan Pak Indro. Beliau
melanjutkan memberikan motivasi pada kami. Menjelang pukul 17.00, beliau
melimpahkan entry data HS itu pada kami berdua karena beliau harus
menghadap direktur impor. Beliau malah mengizinkan Aisya duduk di
kursinya. Waw… katanya “Ini sebagai latihan dan persiapan menjadi
KASUBDIT di masa yang akan datang”… Aamiin…
Sampai Maghrib, Aisya dan Mb Sulis menyelesaikan tugas itu… kemudian sholat Maghrib berjamaah dengan Pak Indro dan say goodbye…
Terima kasih Pak Indro… atas kesempatan dan motivasi powerfullnya hari ini..!!!
Di
kantor tuh rasanya BETAH banget karena bekerja dengan orang-orang yang
SANGAT MENYENANGKAN!!! So tidak ada alasan bagi Aisya untuk tidak
bersemangat saat di kantor.
Pukul
19.00 Aisya berjalan keluar kantor lewat pintu samping karena pintu
utama sudah ditutup dan dipagari. Maklum, malam ini pengamanan ekstra
ketat karena malam tahun baru. Sampai di trotoar depan kantor, Aisya
sudah disambut dengan keramaian yang luar biasa. Pedagang lampu hias,
terompet, dll…. Agak macet…
Akhirnya
Aisya berhasil naik Kopaja 502 untuk kembali ke kostnya… Suara petasan
dan kembang api sudah mulai semarak malam itu....
Emm… hari ini sungguh LUAR BIASA!!!!
Dan hari-hari ke depan akan JAUH LEBIH LUARRRR BIASAAAAAAA!!!!
RedZone, penghujung tahun 2009
Aisya Avicenna
Aisya Avicenna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna