Aktivitas rutin di kost pagi ini… Agak ribet juga coz “prepare” nya kurang mateng (belum nyetrika..hihi), akhirnya nyetrika dulu..then… berangkat dengan niatan tholabul ‘ilmy ke masjid perjuangan tercinta, Nurul Huda UNS. Untung sampe sana belum dimulai.. Malah datangnya bareng sama ustadzahnya… ^_^
Kajian Muslimah (KAMUS) akhirnya dimulai lagi setelah kurang lebih sebulan “free” karena liburan. Bertepatan dengan pekan pertama di bulan Agustus, Kajian Muslimah kali ini bertemakan tentang Tarbiyatul ‘Aulad yang disampaikan oleh Ustadzah Lusi. Ini nih “racikan inspirasi” yang bisa terdokumentasikan dalam “AGENDA SHALIHAH” saya… afwan ya jika kurang lengkap (dilengkapi sendiri aja ya…:D)
Pendidikan anak di dalam Islam tidak hanya dari seorang ibu saja tapi juga ayahnya. So, sebelum punya anak, tentunya memilih ayah dari anak-anak kita dunk… Pilih yang baik agamanya agar rumah tangga yang kita bangun adalah rumah tangga yang sakinah. Mawadah, wa rahmah.. (keluarga samara gitu…). Untuk pembahasan ini, insya Allah telah disampaikan pada KAMUS yang telah lalu.. (hayo, pada datang ga’ pas bahas kriteria + cara memilih pendamping kita..ingat, jangan hanya mencari suami.. tapi, mencari “ayah dari anak-anak kita”.. gitu ya ukhti…
Lanjut.. Ada tujuh aspek tanggung jawab dalam pendidikan anak yaitu :1. Tanggung jawab pendidikan iman
2. Tanggung jawab pendidikan moral
3. Tanggung jawab pendidikan fisik
4. Tanggung jawab pendidikan rasio
5. Tanggung jawab pendidikan kejiwaan
6. Tanggung jawab pendidikan sosial
7. Tanggung jawab pendidikan seksual
Ibu adalah penopang dalam rumah tangga. Dalam rumah tangga harus ada sinergisitas peran antara ayah dan ibu. Ibulah yang lebih dekat dengan sang anak. Akan tetapi, semarah-marahnya ibu, anak lebih takut kepada ayah (BETUL KAN???).
Peran ibu adalah sebagai MURABBI (murabbi berasal dari kata ‘rabba’ yang berarti ‘pengelola, pemelihara, pengarah, pendidik’). Murabbi bukan hanya guru spiritual saja.
Syarat ibu sebagai MURABBI : ikhlas, takwa, punya ilmu pengetahuan, penyantun, dan tanggung jawab.
Pada KAMUS kali ini lebih menekankan pada pembahasan “Tanggung Jawab Pendidikan Keimanan”.Sejak dini (malah sejak sebelum dilahirkan”, anak harus dilatih dan dibiasakan untuk sholat. Secara psikologis, hal ini akan berpengaruh. Salah satu dalil naqlinya tertuang dalam Q.S. Taha : 132 yang artinya “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat, dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya…”
Pada saat anak berumur 7 tahun, diberi pelajaran tentang gerakan dan bacaan sholat yang benar.
(waktu menunjukkan pukul 07.00…saya meninggalkan KAMUS ini untuk syuro’ sie konsumsi di Masjid Nurul Amal, jadinya catatan saya di AGENDA SHOLIHAH juga berhenti sampai di sini. Eits, tapi tenang saja, akhirnya saya pinjam catetan teman..dan inilah kelanjutannya…)
Ciri-ciri istri sholihah :
a. Bertanggung jawab di rumah suami
b. Menjaga harta suami
c. Menjaga diri
Abdul Rozak mengatakan “Ajarkanlah kepada anak-anak dan keluargamu tentang kebaikan dan didiklah mereka”.
Didiklah anak untuk
1. Mencintai nabi
2. Mencintai keluarga nabi
3. Membaca AL Qur’an
Kaidah-kaidah Usulul Iman :
1. Ussulutsalasah : Ma’rifatullah, Ma’rifatul Rasul, Ma’rifatul Islam
2. Rukun Iman
3. Rukun Islam
…. To be continued…. [lanjut di KAMUS selanjutnya…]
UkhtiQ… jangan lupa menghadiri kajian rutin muslimah (KAMUS) di masjid Nurul Huda UNS tiap hari Kamis yak… Ramaikan majelis ilmu ini… Let’s tholabul ilmy together… ^^v Love you coz Allah ukh!!!
(Tulisan
ini diposting pada bulan Agustus 2009 di blog sebelumnya)
Aisya
Avicenna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna