Puisi ini ditulis untuk ikut lomba yang diselenggarakan FLP Wilayah Jakarta Raya pada Hari Bumi bulan April lalu. Baru sempat diposting di blog karena ternyata belum jadi pemenang. Hehehe.. Semangat berpuisi lebih baik lagi!
Pencarian
Ke mana dahan itu, Sahabat?
Tak ada lagi dedaunan lebat
Untukku sekadar melepas penat
Bersama teman setiap saat
Ke mana pergi sejuknya angin?
Yang kerap membelai dingin
Kurasa ia sudah tak mau
Menemani deru kepakanku
Ke mana jernihnya air?
Yang berbaris rapi dari hulu ke hilir
Tempat para ikan menari-nari
Menyambutku yang menatapnya iri
Ah, aku hanya seekor burung
Yang kini sering murung
Menatap dahan yang tak lagi ada
Mencari angin yang mendadak pergi
Merindu ikan yang tak lagi menari
Kini kutatap heran bangunan tinggi
Berjendela kotak sejajar rapi
Pohon tempatku hinggap sudah lenyap
Angin temanku terbang berubah pengap
Sungai, singgasana para ikan tertimbun gelap
Aku bersua manusia pongah
Yang angkuh berdiri gagah
Membunuh pohon, menghidupkan beton
Mencemari udara, mengusir semilir
Menguras sungai, mencipta ramai
Kini ku berteman bising
Tersiksa dan terasing
Akankah aku tetap di sini?
Atau mengangkasa lalu mencari
Hingga kutemukan lagi
Hijau dahan, semilir angin, dan jernih air
***
Selamat Hari Bumi,
Aisya
Avicenna
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna