“Di manapun, kapanpun, gue akan kejar kebahagiaan hidup
gue.”
-Chrisye-
Itulah sepenggal kalimat penuh semangat dari Chrisye
(Vino G. Sebastian) kepada adik bungsunya, Vicky (Pasha Chrismansyah) saat ia
dan kawan-kawannya di Gipsy Band mendapat kesempatan untuk bermusik di Amerika.
Sayang, impian itu hampir pupus kala sang Ayah (Ray Sahetapi) dengan tegas
melarangnya. Menurut ayahnya, karir seorang musisi tidak bagus, apalagi musisi
di Indonesia tidak begitu dihargai.
Larangan tersebut
membuat Chrisye kecewa berat dan akhirnya ia sakit. Hanya sang ibu dan Vicky yang
paling yakin dan mendukung impian Chrisye. Suatu ketika sang ayah bermimpi dan
akhirnya mengizinkan apapun yang akan dilakukan anak keduanya itu. Chrisye pun
terbang ke Amerika.
Ketika
Chrisye masih di Amerika, Vicky meninggal dunia. Hal ini membuat Chrisye syok
karena ia sangat menyayangi adik bungsu yang selalu mendukungnya itu. Sepulang
dari Amerika, Chrisye justru gamang dengan karir musiknya. Ia ingin menyanyikan
lagu-lagu yang orisinil, bukan lagu asing yang pernah ia nyanyikan selama di
Amerika. Akhirnya pada tahun 1973 Chrisye bertemu dengan Sys NS (Arick
Ardiansyah) yang memintanya untuk menyanyikan lagu “Lilin-Lilin Kecil” karya
Jame F Sundakh yang menjadi pemenang dalam Lomba Cipta Lagu Remaja Prambors.
Chrisye yang awalnya menolak akhirnya setuju melantunkannya. “Lilin-Lilin Kecil”
meledak di pasaran dan Chrisye makin dikenal.
Saat
bergabung dengan Guruh Soekarno Putra, Chrisye kembali bertemu dengan Damayanti
Noor (Velove Vixia). Pertemuan dengan Yanti membuat rona tersendiri dalam diri
Chrisye. Saat ibunda Yanti (Ayu Dyah Pasha) meninggal dunia, seolah tanggung
jawab untuk menjaga Yanti berpindah pada Chrisye. Chrisye pun menyampaikan
keinginannya untuk menikahi Yanti. Yanti setuju tapi ia hanya ingin menikah
dengan cara Islam. Chrisye memang sedang mengalami gejolak batin terutama saat
mendengar adzan dan melihat Yanti shalat. Chrisye pun mantap menjadi muallaf. Chrisye
meyakinkan Yanti bahwa ia memeluk Islam bukan karena hendak menikah dengannya,
tapi karena kemantapan hati dalam dirinya.
Kiri : Chrisye muda, kanan : Vino G. Sebastian (Pemeran Chrisye)
Sumber foto : https://magazine.job-like.com |
Saya mengenal lagu-lagu Chrisye sejak SD karena ia adalah salah satu musisi favorit Ibu saya, selain Ebiet G. Ade dan Broery Marantika. Lagu-lagunya 'easy listening'. Beberapa lagu juga dinyanyikan ‘lip sync’ dalam film ini. Berasa kembali ke era 90-an saat Ibu memutar lagu-lagu itu.
Oh iya, awalnya
saya ragu dengan akting Vino yang memerankan sosok Chrisye karena yang melekat
pada pikiran saya justru bayangan Kasino yang kocak. Ya, Vino berhasil
memainkan peran di Warkop DKI Reborn. Saya sempat senyum-senyum di awal-awal kemunculan
Chrisye ‘berwajah’ Vino. Hingga akhirnya saya menikmati film tersebut bahkan
bercucuran air mata. Apalagi saat pembuatan lagu "Ketika Tangan dan Kaki Berkata".
Lagu ini menjadi karya yang paling berkesan bagi Chrisye di sepanjang
perjalanan karir musiknya. Lagu yang ditulis oleh Taufiq Ismail ini
sempat membuat Chrisye berulang kali meneteskan air mata saat mulai rekaman.
"Keanehan" ini membuatnya penasaran. Ternyata Taufiq Ismail juga
sempat buntu saat menuliskan liriknya. Setelah tahu dari Taufiq Ismail
bahwa lirik lagu tersebut berasal dari terjemahan QS Yasin ayat 65 yang
berkisah tentang “Pengadilan Hari Akhir”, Chrisye pun berwudhu, meminta sang
istri shalat dan menemaninya rekaman, akhirnya ia mulai menyanyikan lagu
tersebut sampai selesai tanpa ada revisi.
Film drama
biografi besutan Rizal Mantovani ini memang mampu mengaduk-aduk perasaan saya. Selain
ada yang bikin baper, banyak adegan kocak juga seperti saat pemotretan cover album, Chrisye yang kaku saat dancing,
dan munculnya tokoh-tokoh seperti Guruh, Erwin Goetawa, dan Adhie MS yang
diperankan dengan sangat baik oleh pemainnya yang disulap serupa sosok aslinya.
Ada yang cukup
mengganggu saya saat nonton film ini di CGV Dmall Depok tanggal 13 Desember 2017 kemarin, yakni beberapa kali ada adegan Chrisye merokok. Kok
nggak disensor ya. Selain itu fisik Yanti juga tidak berubah, dari sejak
sebelum menikah dengan Chrisye hingga punya empat anak, Yanti tetap muda dan
cantik, sementara Chrisye menua. Suami saya juga beberapa kali menyeletuk
tentang hal ini, “Kok ada adegan merokok sih? , “Kok nggak tua sih istrinya?” :D
Lepas dari
itu semua, film ini bagus menurut saya yang memang tidak terlalu mengenal sosok
Chrisye. “Ternyata Chrisye orangnya pesimis juga ya!” celetuk saya pada suami. Yup,
karena beberapa kali Chrisye ragu dengan hasil penjualan albumnya, tidak
percaya diri bahkan tidak mau mendengarkan lagu yang telah ia nyanyikan, bahkan
yang terparah adalah suaranya pernah hilang jelang konser tunggalnya. Akan tetapi, di balik introvert-nya, Chrisye
adalah seorang ‘family-man’. Duh, keren banget kisah Chrisye bersama istri dan
anak-anaknya yang disajikan dalam film ini. Banyak yang mengharukan. Ternyata
Chrisye itu... Ah sudahlah... Yang belum nonton, mumpung layar masih
terbentang, silakan nonton yak! :D
Chrisye
melewati perjalanan karier, perjalanan cinta, dan perjalanan hati yang penuh
liku dan tak banyak orang yang tahu. Semuanya tersaji apik dalam film ini. Chrisye
meninggal di tahun 2007 karena kanker paru-paru yang dideritanya. Chrisye
memang sudah 'pergi', tapi karyanya akan tetap abadi.
Izinkan saya
mengakhiri tulisan ini dengan lirik lagu “Ketika Tangan dan Kaki Berkata”,
salah satu lagu Chrisye yang paling saya sukai. Mari bersama-sama kita
renungkan.
Akan datang hari
Mulut dikunciKata tak ada lagi
Akan tiba masaTak ada suaraDari mulut kita
Berkata tangan kitaTentang apa yang dilakukannyaBerkata kaki kitaKemana saja dia melangkahnyaTidak tahu kitaBila harinyaTanggung jawab, tiba...
RabbanaTangan kamiKaki kamiMulut kamiMata hati kamiLuruskanlahKukuhkanlahDi jalan cahayaSempurna
Mohon karuniaKepada kamiHamba-MuYang hina
Hanya
seorang penikmat film,
Aisya
Avicenna
Jadi ingat lagu2 Chrisye
BalasHapusHehe, lagunya ibu saya tu mbak.. tapi saya juga suka banget
HapusGw ngehnya chrisye pas dia nyanyiin lagunya Pongki, yg judulnya Seperti Yang Kau Minta. Maklum, dlu gw hardcore jikustikan. Dari situ jd dngerin lagu2 dia yg lain. N ternyata lagu2nya yg dulu keren2 bgtz. Tp yg paling keinget sama gw itu pas dia nyanyi sama Project Pop. Imejnya kontras tapi nyatu banget
BalasHapusIya aku juga suka lagu-lagu Chrisye yang ngebeat.. apalagi yang sama Project Popo.. hihi, diem2 aku juga semua lagunya PP
HapusMakin penasaran lah dengan film Chrisye ini. Banyak yang memberi review positif.
BalasHapusBagus mbak.. jangan lupa bawa tisu
HapusDari dulu suka chrisye. Apalagi yang lilin lilin kecil itu. Jadi mupeng baca reviewnya. Jadi pengen nonton. Makasih ya mbak
BalasHapusHehe nonton yuuuk
HapusTambah list tontonan niih. Makasih reviewnya mba
BalasHapusSama-sama.. selamat nonton
HapusWah kok gak disensor yaa pas merokoknya. Hmmm... Makasi reviewnya mba, jdi punya gambaran
BalasHapusIya mbak, ada kali 5 adegan merokok..
HapusSoal rokok: itu sponsor biasanya , Mbak..Dimasukkan karena ikut nanggung pembiayaan filmnya :D
BalasHapusBtw, lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata memang jlebbb banget didengarkan dan diresapi maknanya...Keren!
Jadi penasaran nonton filmnya setelah baca review ini nih saya :)
Hehe iya mbak dian, pesanan sponsor kali ya...
HapusSalam. Wah review filmnya menjawab penasaran. Soalnya anak msh kecil kalau mau diajak ke bioskop
BalasHapushehe, sebaiknya jangan bawa anak mbak kalau nonton
HapusAku suka lagu2 chrisye. Dia bisa membuktikan kalau pada masa itu jadi penyanyi gak mesti bersuara tinggi melengking. Suara serak2 becek bin pembawaan santai ya juga bisa hits hehehe. Mamiko ajak aku nonton dooonk ��
BalasHapusSang Legend ya, Mba. Aku suka lagu2nya. Paling suka sih pas kolab sama Project P
BalasHapusAku makin penasarn sama film nya abis baca tulisan kakak ^^
BalasHapusSang legenda emang chrisye, jd pengen lihat filmny
BalasHapusLegendaris banget chrisye👍🏻 Btw mungkin ya karena ini bukan film anak makanya ada adegan merokok, cmiiw
BalasHapusBelum nonton dan penasaran, suami juga ngajak nonton tapi belum nemu jadwal free-nya. Maklum masih masa" hamil muda...thanks reviewnya teh ^_^
BalasHapusSang Legend yang lagunya tetap bertahan di hati pecinta musik tanah air
BalasHapusSayang banget di Cianjur tidak ada bioskop. Nunggu turun di tv aja. Hehehe. Penasaran juga jadi ingin lihat pemeran istrinya chrisye
BalasHapusWah perlu nonton juga nih sepertinya. Lagu-lagu Chrisye selalu menginspirasi
BalasHapusLafu terakhir itu favorit saya juga, Ketika tangan dan kaki berkata
BalasHapusBismillah. Allahummaghfirlahu warhamhu.. semoga Allah ampuni dosa dan menerima semua amal Chrisye. Amiin.
BalasHapus(Saya cuma bisa ikut doakan aja :)
Mbak Aisya curang dah nonton duluan :D
BalasHapusSaya juga oengen nonton pengen tau pergolakan. Batin Chrisye pas nyanyi lagu itu yg ciptaan pak Taufik Ismail
BalasHapusHmm lirik dri lagu Crisye memang sangat menyentuh yaa... dia bikinnya bukan asal dan sembarangan tapi penuh perenungan. Eeh itu ada versi bukunya gak sih Mbak? Apa cuman dokumentasi brupa film aja?
BalasHapusAku juga pengen nonton film ini, lihat iklannya di TV kyknya keren dan bikin penasaran.
BalasHapus