"Demi masa, sesungguhnya manusia
itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya mentaati kebenaran dan
saling menasihati supaya menetapi kesabaran."
(QS. Al-‘Ashr : 1-3)
Alhamdulillah tak
terasa kita telah memasuki tahun baru 2018. Semoga semalam -saat pergantian
tahun baru Masehi ini- kita tidak menjadi orang yang merugi seperti yang
disebut dalam QS Al-‘Ashr ayat 1-3 di atas. Berpesta pora, meniup terompet,
dangdutan, menyalakan petasan, dan melakukan beberapa aktivitas menyambut
pergantian tahun yang jauh dari ajaran Islam dan justru merugikan banyak orang.
Sebenarnya
tidak ada yang perlu dirayakan dengan berlebihan di pergantian tahun Masehi
ini, karena memang tidak ada ajarannya dalam Islam. Tapi yang jelas kita harus
bersyukur karena Allah masih memberi kesempatan untuk menapaki lembaran baru di
tiap harinya, tidak hanya di tahun baru.
Oh iya Sahabat,
biasanya saat tahun baru Masehi ini, kita akan beramai-ramai membuat
resolusi. Sebenarnya resolusi ini pun tak harus di tahun baru Masehi saja.
Bisa kapan saja dan periodenya pun terserah kita yang membuatnya. Kita
membuatnya bisa di tahun baru hijriyah juga atau di tahun 2018 ini dengan
periode resolusi selama setahun.
Tapi sebelum
membuat resolusi berisi capaian-capaian yang akan dilakukan atau ingin
didapatkan, kita evaluasi dulu resolusi yang pernah dibuat sebelumnya (kalau
sudah pernah membuat ya. Apakah sudah tercapai semuanya? Adakah kendala
dalam mencapainya? Bagaimana cara agar resolusi yang belum tercapai bisa
terwujud di tahun berikutnya? Dan seterusnya. Intinya, sebaiknya sebelum
melangkah dengan resolusi baru, sebaiknya meninjau kembali langkah-langkah
sebelumnya.
Oh iya, ada 3
(tiga) manfaat membuat resolusi di antaranya:
1. MENJAGA
FOKUS
Ingin pergi ke
Bandung dari Jakarta, tapi yang dibeli tiket ke Surabaya. Hehe, joko
sembung dong! Yup, resolusi adalah tujuan. Untuk mencapai tujuan
kita harus fokus atau berkonsentrasi menujunya. Dengan menuliskan
resolusi, energi kita pun akan lebih dimaksimalkan untuk mewujudkannya.
Ibarat kereta, akan tetap berjalan di relnya.
2. SEBAGAI
MOTIVASI
Impian besar
akan membuat semangat kita juga besar. Apalagi dalam pertengahan perjalanan
kita bertemu kendala, deretan resolusi itu akan membangkitkan motivasi kita
yang mungkin mulai menyerah dengan keadaan.
3. DOA YANG TERTULIS
Saat membuat
suatu resolusi, kemudian menuliskan dan menyebarkannya misal ke orang
terdekat/keluarga, di akun media sosial, blog pribadi, dll itu akan
menjadi doa-doa kita yang tertulis dan dengan harapan orang lain turut
mendoakan keterwujudannya. Mungkin salah satu doa orang tua atau sahabat
kita mustajab sehingga impian atau resolusi kita dapat terwujud dengan indah,
mudah, dan full barokah.
Nah,
dalam tulisan Dewa Eka Prayoga berjudul “Cara Benar Membuat Resolusi Tahunan”, untuk membuat resolusi tahunan dibagi dalam 7
area, di antaranya:
1. Spiritual, area ini meliputi hubungan dengan Sang
Pencipta, ibadah, sedekah, ritual, keyakinan, ketaatan, kekhusyuan, dan
lain-lain.
2. Family/Relationship, area ini meliputi hubungan
komunikasi suami istri, keluarga, anak, orang tua/mertua, calon pasangan hidup,
rasa sayang, perhatian, cinta, dan lain-lain.
3. Social, area ini meliputi kehidupan sosial, hubungan
dengan tetangga, pertemanan, persahabatan, dan lain-lain
4. Career/Business/Financial, area ini meliputi
pekerjaan, bisnis, penghargaan, loyalitas, tunjangan, keuangan, omzet, income,
profit, investasi, hutang, dan lain-lain.
5. Health, area ini meliputi kesehatan fisik, vitalitas,
kebugaran, dan lain-lain.
6. Leisure/Hiburan, area ini meliputi kenikmatan hidup, liburan,
senang-senang, jalan-jalan, menyalurkan hobi, dan lain-lain.
7. Personal Growth, area ini meliputi belajar, kursus, ikut pelatihan, seminar, baca buku,
kepercayaan diri, visi, disiplin, dan lain-lain.
Biar lebih mudah,
ini contoh resolusi versi Odojers:
1. Spiritual : rutin membaca Alquran minimal One Day One
Juz
2. Family/Relationship : tilawah bersama dan menyimak
bacaan Alquran anak-anak sehabis Maghrib sampai jelang Isya.
3. Social : Sedekah 1 buah Alquran di masjid tiap bulan,
4. Career/Business/Financial : menjadi pebisnis pakaian
syar’i dengan profit Rp 2.000.000,- per hari.
5. Health : olahraga minimal 15 menit per hari.
6. Leisure/Hiburan : camping bersama keluarga.
7. Personal Growth : ikut program tahsin
dan tahfidz di lembaga bimbingan Alquran
Begitulah
alasan dan contoh membuat resolusi. Semoga bisa membantu Sahabat yang saat ini
mungkin belum menyusunnya. Gagal merencanakan, berarti merencanakan kegagalan.
Jatah
waktu kita sehari sama-sama 24 jam, tapi tiap orang melakukan hal-hal yang berbeda di 24 jam tersebut.
Bermanfaat atau sia-sia, kita lah yang menjadi penentunya. Semoga kita menjadi
pribadi yang beruntung karena selalu berusaha lebih baik dari sebelumnya.
Semangat!
Aisya Avicenna
~ Tulisan ini dimuat juga pada laman onedayonejuz.org
Resolusi 2018 ku salah satunya kembali aktif ngeblog lagi dengan segala kerempongan di belakangnya. doakan istiqomah
BalasHapusSippp lanjutkaan
Hapus