Alhamdulillah,
pada hari Sabtu, 10 Februari 2018 di kantor Proxsis Consulting digelar acara
Meet Up Blogger Muslimah. Untuk kedua kalinya Blogger Muslimah mengadakan acara
di Proxsis. Memang sih tempatnya asyik buat ngumpul. Apalagi spot-spot ruangannya
instagramable juga. Kali ini saya
masih sebagai panitia, jadi seksi konsumsi merangkap wira-wiri.
Para Panitia |
Acara Meet Up yang bertemakan"Muslimah Berdaya dan Menginspirasi" dimulai pukul 09.30 WIB. Mbak Iecha selaku MC memulai acara ini dengan sangat renyah karena diawali games seru. Setelah itu sambutan dari Uni Novia Syahidah selaku founder Blogger Muslimah dan dilanjutkan sambutan dari Ibu Veny Ferawaty Nirmala Sari selaku Direktur Proxsis IT.
Jreng, acara inti pun dimulai sesaat seorang muslimah bergamis biru muda memasuki
ruangan. Niqab berwarna cokelat tua dengan tali bermotif bunga-bunga kecil yang beliau
kenakan serasi dengan khimar panjang krem yang ia pakai. Masyaa Allah, muslimah
ini yang akan menjadi pembicara dalam sesi sharing meet up hari ini. Beliau
adalah Teh Peggy Melati Sukma atau yang kini lebih sering menggunakan nama
Teteh Khadija.
“Bagaimana proses hijrah Teh Peggy?” Pertanyaan ini
menjadi topik utama dalam sharing. Menurut Teh Peggy, hijrah itu bukan pencapaian tapi perjalanan. Hijrah tidak mesti ditunggu kapan
waktunya. Sejak
kita dilahirkan kita adalah hijrah itu sendiri. Ruh kita telah Allah hijrahkan ke dalam jasad
kemudian dihijrahkan
ke alam dunia. Setelah itu dihijrahkan
ke alam barzah. Kelak ketika tiba
hari kiamat, kita akan dilahirkan kembali dengan wujud makhluk yang baru, menjadi seperti apa bergantung
amalan kita di dunia. Kemudian kita akan
berjalan ke Padang
Mahsyar, ada yang melesat seperti cahaya, ada yang merangkak atau merayap dan aneka bentuk lainnya.
Saat berada di Padang Mahsyar, kita akan menghadapi
pengadilan untuk kehidupan yang
abadi di akhirat. Semoga
menjadi ahlul
jannah. Pengadilan
ada hisab ada mizan,
kemudian melintasi sirath. Sungguh perjalanan hijrah yang panjang.
Secara
makna, hijrah
adalah perjalanan untuk
selalu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah menuju pada sesuatu yang lain, ada yang ditinggalkan (larangan) dan ada yang dituju (perintah).
Hal
tersebut sesuai dengan firman Allah Swt dalam QS. Ad-Dzariyat ayat 56 yang artinya “Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”
Ketika kita melakukan hal-hal wajib atau perintah
Allah, ibarat kita
sedang mengajukan
proposal pada Allah. Biar Allah yang menentukan. Perbaiki diri di hadapan Allah. It’s like a proposal. Makin kita menyempurnakan ibadah,
ingatan, hati ibarat kita tengah menyempurnakan
proposal kita pada Allah.
Hidup kita isinya proposal. Beribadah kepada Allah jangan terlalu GR kalau diterima. Keep
on making the proposal.
Suka-sukanya Allah, biar Allah yang ngurus. Perbaiki proposalnya. Terus perbaiki
shalat, perbanyak shaum
sunnah, dan banyak-banyak
istighfar.
“Pusiiiiiiing”,
siapa sih yang nggak kenal dengan Peggy Melati Harum Mewangi Sepanjang Hari
dalam sinetron Gerhana di era 90-an. Itulah sebagian dari masa lalu Teh Peggy.
Masyaa Allah, teh Peggy yang sekarang sangat berubah, dan semoga istiqomah
dengan hijrahnya. Salut pokoknya! Mungkin sebagian dari kita cukup kepo dengan
proses hijrah beliau, “Kok bisa sih seorang Peggy yang dulunya heboh bisa jadi
berhijab syar’i dan bahkan bercadar?” Yup, pertanyaan itu jualah yang sering
ditanyakan ke Teh Peggy. Teh Peggy menjawab bahwa proses hijrahnya bukan “a minute hijrah but a journey”. Setidaknya ada
4 (empat) fase yang dilalui Teh Peggy yang sekarang lebih dikenal dengan nama
Khadija.
Fase Pertama : Dari Lahir Hingga Usia 13 Tahun
Pada
fase ini kehidupan Teh Peggy berjalan dengan normal. Beliau berasal dari modesty
family banget, sederhana.
Orang tuanya mengajarkan “how
to survive in life”
dengan tidak
mengharapkan bantuan orang lain. Dalam
kondisi yang serba terbatas, sang ibunda mengajarkan untuk mintanya kepada
Allah. Menurut Teh Peggy hal ini memberinya ibrah bahwa dalam masa keemasan, anak-anak kita anak harus menjadi prioritas pertama. Anak-anak
harus ditanamkan nilai-nilai ketauhidan, perjuangan Islam, dan syariat Islam karena kelak anak-anak kita
jualah yang akan menjadi penolong. Teh Peggy waktu kecil juga pernah menjadi juara MTQ dan
penghafal Alquran lho!
Fase Kedua : Usia
Remaja dan Puncak Karier
Pada
fase ini di usia 14 tahun Teh Peggy mulai terjun ke dunia entertainment, dan di
usia 15 tahun mulai bekerja secara profesional. Kariernya melesat. Dia adalah
artis berbakat dan serba bisa. Gemerlapnya dunia entertainment membuat Teh
Peggy terlena dan jauh dari Allah.
Seperti yang tertuang dalam QS Hud ayat 15-16, QS Al-A’la ayat 168, QS
Al-An’am ayat 144 dan QS At-Taubah ayat 24, disebutkan bahwa apabila kita sudah
terikat dengan dunia, maka Allah akan datang memberi peringatan. Allah
memberikan aneka kesulitan dalam kehidupan Teh Peggy meski di sisi lain,
kehidupannya dipenuhi gemerlap. Mungkin inilah yang disebut dengan
istidraj, ujian yang berupa kesenangan sementara.
Fase Ketiga : Masa
Transisi
Pada fase ini Teh Peggy menemukan sebuah kegelisahan dan muncul kesadaran
untuk kembali pada Allah setelah aneka ujian yang dialaminya. Popularitasnya
kian
menurun, rumah tangga berantakan, dan bisnisnya pun gagal. Saat itulah ia
mulai kembali mengingat Allah dengan memperbaiki kuantitas dan
kualitas ibadahnya. Beliau mengingat kembali nilai-nilai keagamaan yang
pernah ditanamkan di masa kecilnya.
Fase Keempat : Hijrah
Teh
Peggy mulai mantap untuk memperbaiki diri dengan meningkatkan amalan kepada
Allah Swt. Banyak hikmah dan hadiah dari Allah setelah beliau berhijrah. Teh
Peggy juga memiliki nama
hijrah, yakni Teteh Khadija. Nama Khadija diberikan oleh beberapa orang gurunya, nama
dan sosok ini juga merupakan sosok yang sangat inspiratif bagi Teteh. Ummu
Khadijah RA, sebagai istri pertama
Rasulullah Saw. adalah sosok muslimah pilihan yang patut dijadikan teladan.
Saat ini Teh Peggy atau Teteh
Khadija telah banyak melakukan
kegiatan sosial dan kemanusiaan di berbagai daerah di
Indonesia dan beberapa negara di dunia. Beliau telah
menjalankan misi kemanusiaan di 22 negara seluruh dunia, seperti Palestina,
Suriah, Afrika, Eropa, dan Amerika Serikat. Kegiatan-kegiatan
tersebut dinaungi dalam sebuah gerakan Urban Syiar Project yakni gerakan Islam
yang bekerja di Indonesia dan berbagai belahan dunia melalui misi dakwah,
sosial, dan kemanusiaan.
Apakah
dengan hijrah, Teh Peggy bebas dari ujiannya Allah?
Anything could be happen sebagai takdirnya Allah. Kejadian baik dan buruk datangnya dari Allah. Kebaikan atau keburukan adalah ujian. Ujian keburukan datang agar kita mencari kebenaran. Bisa
menjadi pendakwah juga menjadi ujian baru dalam kehidupan Teh Peggy. Sebenarnya
segala urusan dunia
akhirat udah beres di dalam Alquran.
Beberapa
pesan Teteh Khadijah yang sempat saya catat:
1.
Agar kita terus bergerak dan berusaha.
2.
Kita mesti ikhtiar untuk sabar, untuk menyerahkan semuanya sama Allah.
3.
Lakukan
ibadah khusus kepada Allah dengan benar-benar minta sama Allah. Bener-benar lakukan riyadhoh atau miliki proposal khusus.
4.
Semakin
Allah berikan apapun pada
kita, jangan naikkan
standar atau gaya hidup kita, tapi yang dinaikkan adalah berbaginya. Tidak akan menjadi miskin siapapun yang memberikan hartanya di jalan Allah. Yang dititipin, dijaga, dan dibalikin ke Allah maka Allah
akan nitipin lagi.
5.
Tingkatkan Iman,
hijrah, jihad, sabar, tawakal
Sesi
sharing ditutup dengan pembacaan QS Al-Waqi’ah
yang dilantunkan oleh Teteh Khadija. Beliau
melafazkan dengan begitu syahdu, membuat kami terharu. Alhamdulillah sharing bersama beliau kali ini sangat luar biasa.
Para Pendukung
Pada acara meet up ini peserta
mendapat goody bag cantik berisi bros dan hijab dari Rumah Hijab Alsa (IG @rumah_hijabalsa). Selain
itu ada doorprize persembahan dari Shalira Syar’i, produsen gamis dan khimar
yang syar'i. Intip-intip koleksinya di ig
@ shalirasyar.i.
Saya pakai hijab bolbal dari Rumah Hijab Alsa |
Dan yang paling ditunggu adalah camilan ‘roti
bantal’ eh egg spongecake dari Ahmah Cake. Cake asal Singapura yang banyak penggemarnya di Indonesia ini lembut banget dan nggak bikin seret. Bisa diintip
deh di IG
@ahmahcakeindonesia.
Oh iya peserta
juga membawa potluck macem-macem, mulai dari gorengan, aneka camilan dan cake,
sampai buah-buahan.
Alhamdulillah,
rangkaian acara meet up berjalan dengan lancar. Dan meski saya tidak full
mengikuti acara karena keluar masuk ruangan tapi alhamdulillah tetap bisa
mendapat ilmu dan inspirasi luar biasa dari sosok Teh Peggy atau Teteh
Khadija.
Terima kasih yang sudah setia menemani 😍 |
Wah keren nih tulisannya lengkap dan berisi. Sepertinya saya harus banyak belajar nih
BalasHapusOya jangan lupa mampir ya mba ke blog saya www.jlkeren.com
wah.. aku jadi pingin juga deh meet up sama blogger-blogger muslimah.. kayaknya seru makin menambah wawasan ^^ any way salut deh buat Teh Peggy
BalasHapusMasya Allah mba Peggy. beliau pernah ke Aceh bulan lalu, ingin sekali ketemu tapi gk ada waktu.. huhu, yang mengagumkan adalah saat beliau benar2 meninggalkan dunia selebnya..
BalasHapusKesimpulannya adalah yang berat itu bukan hijrahnya tetapi yang berat itu istiqamah dalam kebaikan...
BalasHapusMasya Allah kisahnya menginpirasi, terima kasih sudah berbagi ya. Perlu banget bikin proposal hidup, Ya Allah kabulkanlah.
BalasHapusPeggu melati pitih ahrur mewangi sepanjaaaaang hariiii...pusiiiing..
BalasHapusSemoga istiqomah ua teh..
betewe, bajumu bagus kak, keren deh
BalasHapussalut nih sm mbk Peggy Melati Sukma.. dulu sering liat di tv.. skrang jadi pejuang dakwah..
BalasHapussekrang banyak artis hijrah.. semoga mereka tetp istiqomah..
BalasHapus