Alhamdulillah,
akhirnya mentoring kedua Blogger FLP Jakarta kembali digelar Ahad tanggal 11
Maret 2018. Bertempat di Proxsis Consulting (IG : @proxsisconsulting), 26 blogger FLP Jakarta belajar
blog bareng Kang Arul, seorang blogger professional yang juga senior di FLP
Jakarta.
Memang,
kami dibuat galau oleh materi-materi yang disampaikan Kang Arul, sang Dosen
Galau.
Baca Juga : Inilah 3 Syarat Jadi Blogger Anti Mager
Ini Niche Blog Saya
Sahabat
mungkin sudah sering mendengar istilah niche,
kan? Niche dalam dunia blog maksudnya
adalah topik atau fokus bahasan yang kita sajikan dalam blog. Kata Kang Arul,
dalam sebuah blog setidaknya harus memiliki 3 (tiga) buah niche.
Misal
:
1.
travel,
ekonomi, techno
2.
parenting,
fashion, pendidikan
3.
lifestyle,
film, buku
4.
dll
Mentornya narsis! |
Nah,
memilih niche di blog bisa
berdasarkan kesukaan, aktivitas yang dilakukan sehari-hari, ataupun dari sesuatu
yang ingin dipelajari. Niche blog
sangat bermanfaat sebagai ‘self branding’ bagi penulis atau blogger itu
sendiri.
Kang
Arul memberi tantangan untuk menuliskan 3 (tiga) niche blog kami. Setelah galau dan dipikir dengan matang (halah
:D), akhirnya saya memutuskan inilah niche blog saya.
a. Kemuslimahan.
Meski masih umum banget tapi saya ingin menulis banyak hal tentang peran
muslimah dalam kehidupannya baik ia sebagai seorang hamba Allah, perannya
sebagai seorang istri, ibu, maupun anggota masyarakat.
b. Literasi.
Dunia literasi juga sangat luas, saya akan fokus menulis tentang ke-FLP-an,
tips-tips menulis, dan karya-karya seperti puisi, cerpen, dll dalam blog ini.
c. Bisnis.
Untuk dunia bisnis, saya akan fokuskan tentang tips-tips menjalankan bisnis
online karena saya saat ini terjun di dunia bisnis online sebagai ‘juragan
jaket.” Hehehe... dah ngebranding kayak gini!
Mungkin kalau ditulis dalam satu kalimat, self branding saya:
Mungkin kalau ditulis dalam satu kalimat, self branding saya:
Aisya Avicenna adalah seorang blogger muslimah dan pebisnis online yang aktif di dunia literasi.
Lagi pada serius. Semangat yaaa!! |
Memang
agak rumit dalam menentukan niche blog
karena saya kalau nulis sesuka hati. Dengan adanya niche sebenarnya kita
akan lebih fokus dalam membuat sebuah tulisan. Meski nanti tulisan yang mau
ditampilkan di blog beda topik dengan niche,
kita dituntut untuk pintar-pintar menuliskannya agar sesuai dengan niche kita. Nah, gimana caranya?
Rajin-rajin praktik nulis kuncinya! Hehe... (Ini nasihat buat diri sendiri lho
ya!)
Saatnya Menjadi
Google!
Nah,
setelah blog kita sudah memiliki branding yang kuat lewat niche yang telah dipilih, pastinya kita ingin tulisan bisa
dinikmati banyak orang atau memiliki page
views yang tinggi. Saat orang-orang mencari sebuah info yang berhubungan
dengan niche blog kita, kita berharap
blog kitalah yang berada di halaman pertama Google.
Dosen Galau lagi serius ngasih materi |
Nah,
bagaimana caranya agar tulisan di blog kita bisa nangkring di halaman pertama
Google?
NANTI
SAYA KASIH TAHU!
Hehehe,
itulah jawaban Kang Arul yang langsung disambut dengan gelak tawa para peserta.
Memang, kelas hari ini sangat aktraktif dan penuh canda tawa karena mentornya
ternyata pernah menjuarai stand up comedy
beberapa abad yang lalu di dunia
lain (ini ngaco!).
Nah,
kembali ke Google. Untuk bisa membuat tulisan kita berada di halaman pertama
Google, ternyata kita harus membantu tugas Google yang segambreng. Kalau
istilah Kang Arul, kita harus “menjadi Google” itu sendiri. Jadi lupakan dulu
soal SEO! Nah, apa pula ini? NANTI SAYA KASIH TAHU!
Saat
membuat tulisan untuk diposting di blog, kita juga harus jeli menuliskan dan
meletakkan keyword atau kata kunci dalam
tulisan tersebut. Kata kunci bisa ditempatkan di judul, paragraf pertama, sub
judul, dan beberapa kalimat dalam paparan tulisan. Kata kunci cukup satu atau
dua kata saja, jangan banyak-banyak.. itu berat buat Google, biar Dilan saja!
*eh... Untuk mencari kata kunci yang tepat bisa cek di kwfinder.com yaa...
Dalam
membuat postingan, bisa juga dengan memulai dari topik yang tengah viral
dibicarakan. Selain itu, pastikan bahwa blog kita sudah “mobile friendly”. Perlu diingat bahwa dewasa ini orang mencari info
lebih banyak dengan menggunakan smartphone-nya.
Untuk mengecek blog kita sudah mobile
friendly atau belum bisa dengan klik
di sini : http://search.google.com/test/mobile-friendly
Kita menulis blog kan untuk dibaca orang lain. We
have to serve people! Mengingat saat ini pembaca lebih banyak mengakses
smartphone dengan layar rata-rata 5-7
inchi maka kalau nulis jangan panjang-panjang, jangan lebih 2,5 baris dan jangan
lebih 2 halaman, cukup 1 halaman saja dengan spasi 1 dan terdiri dari 200-450
kata.
Setelah
tulisan kita posting di blog, langkah selanjutnya adalah memasukkan link url tulisan tersebut di Google
Webmaster. Ini langkah untuk membantu tugas Google agar ia tak salah melangkah,
eh.. maksudnya agar Google tak salah memasukkan kategori tulisan kita saat ada
yang mencari.
Yuk, Jadi Blogger Kekinian
Bagi-bagi doorprize |
Blogger kekinian harus punya time schedule yang baik, mau nulis apa jangan serampangan. Apalagi
kalau sudah punya niche blog yang
jelas. Kalau kata Dosen Galau, “Nggak
perlu nulis di blog tiap hari, nulis
yang penting terjadwal. Kalau nulis tentang travelling postingnya sebelum
Sabtu-Minggu, bisa Selasa atau Rabu.”
Pesan Kang Arul lainnya : “Luruskan niat dalam ngeblog. Jadilah blogger yang berbeda, menulislah dengan baik. Jadi Blogger juga harus pinter dan punya channel. Ngeblog bukan hanya sekadar
nulis dan selesai, tapi harus membangun komunikasi atau jaringan. Gabung di
komunitas Blogger adalah salah satu caranya.”
Nah,
meski yang saya tulis ini belum sepenuhnya mewakili isi materi yang disampaikan
Kang Arul tapi semoga ada manfaatnya yak! Untuk materi lain yang agak njelimet insya Allah saya tulis nanti ya karena saya pun masih belajar mempraktikkannya.
Baca Juga : Menata Rumah Kedua
Oh
iya, pada mentoring kali ini, peserta membawa potluck makanan khas Betawi lho. Ada dodol Betawi, akar kelapa, kue
cincin, kue rangi, mie lidi-lidian, gemblong, sampai ada yang bawa soto Betawi.
Pokoknya seru banget!
Potlucknya banyak... enak-enak! |
Sampai
jumpa di Mentoring Blogger FLP Jakarta pertemuan selanjutnya!
Salam,
Aisya
Avicenna
Kira2 next pertemuan tema potluck-nya apa ya? 😂
BalasHapuswkwk.. istikharah dulu lah
Hapusnah ada ide gak nih?
HapusBerbahagialah dirimu yg udah menemukan niche. Nyari niche udah kayak nyari belahan jiwa ��
BalasHapusWkwk istikharah dulu
HapusTerjadwal.. berarti udah ga boleh mager ya 😂
BalasHapusIya . Harus disiplin uyy
HapusNiche mana... niche mana... di mana...? 😅 Mbak Thicko udah nemuin niche, termehek-mehek ga??
BalasHapusWkwk. . Mba karin gmn nichenya?
HapusKeren banget udah ketemu niche-nya. \(-ã…‚-)/ ♥ ♥ ♥
BalasHapusKm jg dah ketemu kan
Hapuswah ternyata nulisharus terjadwal ya... baru tahu .. makasih ilmunya...
BalasHapusMantap reportasenya. Aku suka, aku suka. Hehe..
BalasHapusTerima kasih paduka
Hapuscari niche udah kayak nyari belahan jiwa,hihihihi setuju deh kalau yang banyak nichenya pusiing. setia sama satu niche bisa???
BalasHapusKalau kata Kang Arul sang mentor, maksimal 3 niche mba..
Hapusaku termasuk masih rada galau nih mau nentuin niche blog. pengennya sih ala-ala working mom gitu tapi masih suka nulis tentang gaya hidup dan lainnya
BalasHapusSemoga galaunya segera ilang mba.. Fokus ke maksimal 3 niche kata Kang Arul
Hapussalam dong sama mentornya ya, sesskali boleh dong undang blogger flp ke sana
BalasHapusYuuuk.. Harus banyak belajar dr Blogger FLP senior kami mah
Hapusaku biasnaya seiring jalannya waktu bisa menemukan ninche blog mbak.. :D
BalasHapusIya sih mas. Tp pas mentoring ini kami "dipaksa" untuk memilih niche biar makin fokus nulisnya juga..
HapusSeru banget ya ketemu kang Arul emang enak banget motivasi dari beliau.
BalasHapusIya mba. . Dosen galau yang kocak
Hapushihi.., ga usah bingung-bingung cari niche, kalo aku mah nulis-nulis aja nanti niche-nya terbentuk sendiri kak.. hehe
BalasHapusnice artikel wkwkwk
BalasHapus