Harap tenang, Budi dan ibunya sedang merenung. Mereka sama-sama memikirkan kejadian yang baru saja mereka alami saat bertemu seekor kucing di jalan tadi. Kucing itu berbulu putih dan hitam. Budi dan ibunya bertemu di tengah jalan saat pulang dari pasar. Hampir saja Budi menabrak kucing itu karena ia menghadang dengan tiba-tiba di tengah jalan. 🐈
Siapa sangka, kucing itu bisa bicara. Dan baru kali ini Budi gemetaran sampai bercucuran keringat dingin saat bertemu kucing di jalan. Bagaimana jika sebenarnya kucing itu adalah sosok makhluk berbulu korban tabrak larinya semalam? Ah, sepertinya bukan, pikir Budi menenangkan diri. Kucing yang ia tabrak kemudian ia tinggal pergi itu seingatnya masih kecil. "Hei, kamu! Ini undangan buat kamu!" ujar kucing yang bisa berbicara dan berdiri dengan dua kaki belakangnya itu. 🐈
"Undangan apa?" tanya Budi heran. "Baca saja sendiri! Tapi nanti saja bacanya, setelah kalian sampai di rumah!" jawab kucing itu dengan ketus. Kemudian dia melenggang pergi dengan posisi layaknya kucing biasa. . 🐈
Nah, saat merenung itu Budi teringat dengan surat yang diberikan kucing aneh tadi. Ibunya pun ikut membaca. "Kamu telah melanggar aturan Planet Kucing nomor 137, dengan kasus tabrak lari. Harap hadir dalam sidang terbuka di Planet Kucing besok pagi. Ini tiket menuju Planet Kucing. Silakan berangkat dari kebon belakang rumah. Kami jamin keselamatan Anda sampai tiba di bumi lagi." 🐾
Presiden Planet Kucing
Budi dan ibunya syok. 🐈
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna