Sabtu (7/8) kemarin, saya mendapatkan kesempatan dari @internationalofficeuns untuk mendampingi para Global Ambassador Universitas Sebelas Maret (UNS GLAD) dengan memberikan materi tentang “Social Media Copywriting”. Acara dibuka oleh Kepala UPT. Kerja Sama dan Layanan Internasional, Bapak Rino A. Nugroho, Ph. D. Alhamdulillah, bersyukur bisa “kembali sowan” ke almamater tercinta.
UNS GLAD ini terdiri dari mahasiswa UNS yang bertugas membantu International Office UNS dalam percepatan internasionalisasi UNS. Misi mereka adalah untuk mengampanyekan internasionalisasi UNS dan juga global mindset terutama kepada mahasiswa UNS.
Para GLAD’ers ini juga mewakili UNS dalam pelayanan mahasiswa asing mulai dari sebelum kedatangan hingga setelah mahasiswa berkuliah di UNS. Selain peran-peran teknis, GLAD juga mempunyai peran dalam mendorong adaptasi mahasiswa internasional UNS secara sosial dan budaya. Hmm, seru banget ya kegiatannya.
Dalam melaksanakan perannya, UNS GLAD banyak menggunakan sosial media. Tidak hanya mempromosikan berbagai program GLAD, sosial media juga digunakan dalam mengampanyekan internasionalisasi UNS, global mindset, dan juga pemahaman lintas budaya.
Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut saya mencoba sharing terkait copywriting di media sosial. Semoga bermanfaat ya sehingga misi UNS GLAD (@unsglad) dapat tersampaikan secara efektif kepada pengguna media sosial khususnya para mahasiswa.
Nah, sebelum mengisi workshop untuk UNS GLAD di atas, saya menonton beberapa tayangan youtube untuk memperkaya referensi seputar copywriting. Berlabuhlah saya di akun Youtube Mas Ari Eko Prasethio. Beliau adalah seorang pengusaha, digital marketing, youtuber, dan blogger. Bapak dari 3 orang anak ini telah memiliki 30.100 subscribers lho di akun youtubenya.
Dalam prolog videonya Mas Ari menyampaikan bahwa dimanapun kita melakukan promosi, terutama di media sosial, perlu memperhatikan cara menyampaikan gagasan atau promosi kita lewat teknik copywriting yang baik. Tentu semuanya berharap bahwa semua promosi itu berujung closing.
Baca juga: Inilah yang Perlu Dimiliki Sebelum Berbisnis
Menurut Mas Ari, copywriting adalah cara berkomunikasi kepada audiens. Sebelum fokus pada tekniknya, satu hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun copywriting adalah menetapkan dengan siapa berkomunikasi. Dengan audiens yang mana, yang sudah kenal atau yang belum kenal karena akan membuat cara komunikasi yang berbeda. Kalau belum kenal, tujuan dari copywriting itu adalah membangun awareness (bagaimana konsumen percaya dengan produk kita). Tentu tekniknya tidak langsung hard selling karena calon konsumen akan kabur dong!
Berbeda ketika berkomunikasi dengan orang yang sudah kenal dengan kita maupun brand atau produk kita, maka kita akan mudah menyampaikan produk tersebut dengan teknik hard selling. Dalam menyusun copywriting, kita harus bisa “memakai sepatu konsumen”, maksudnya harus berada pada perspektif konsumen kita.
Mas Ari menyampaikan bahwa setidaknya ada 4 (empat) pilar dari copywriting, di antaranya:
1. Judul/Headline
Judul dalam copywriting harus menarik perhatian. Judul menjadi senjata untuk “jempol stopper”. Maksudnya, ketika scrolling sesuatu, jempol akan berhenti untuk memilih judul atau headline yang menarik dan selanjutnya akan diintip atau “dikepoin” lebih lanjut. Pilih headline atau judul yang sesuai dengan persona konsumen kita. Judul bisa diawali dengan sesuatu yang menjadi masalah atau derita yang mungkin sedang dihadapi oleh calon konsumen.
Misal: produk edukasi anak.
"Tahukan Bunda, bahwa dengan ini.. akan menghasilkan ini... ?"
Jangan lupa memberikan emoticon yang menyatakan bahwa informasi yang kita bagi ini penting.
2. Menyamakan level
Menyamakan bahwa kita sama dengan orang yang membaca iklan. Seolah-olah kita sama dengan konsumen
Kalimat kunci: “Saya dulu juga pernah merasakan…”
Contoh
a. Iklan pelangsing
“Saya dulu pernah merasakan mudah lelah, namun setelah konsumsi ini…”
“Saya pernah merasakan tidak percaya diri saat memilih baju, tapi…”
b. Iklan buku anak
“Dulu mengajarkan anak membaca Alquran itu tidak mudah, tapi sekarang ….”
3. Kondisi yang Diinginkan
Dalam copywriting sertakan informasi terkait kondisi yang diinginkan atau kondisi sekarang setelah menggunakan produk. Sebelumnya bagaimana, setelah itu bagaimana (lebih bagus). Bisa juga dengan memberikan testimoni setelah penggunaan produk.
4. Call to Action
Arahkan apa yang harus dilakukan oleh konsumen. Untuk membeli bagaimana caranya. Jangan PHP ke konsumen karena lupa memberikan langkah akhir yang harus dilakukan oleh mereka.
Dari yang disampaikan Mas Ari di atas, sebenarnya copywriting ini tidak hanya untuk berjualan online saja. Copywriting bisa menjadi cara untuk meningkatkan branding diri (personal branding), branding produk (product branding), maupun branding perusahaan/korporasi (corporate branding). Nah, dari manfaat copywriting inilah saya mencoba eksplorasi bagaimana teknik copywriting yang bisa diadopsi oleh para UNS GLAD dalam melaksanakan tugas mereka.
Mereka dapat memanfaatkan media sosial pribadi untuk membangun branding sebagai seorang UNS GLAD, selain itu mereka juga dapat menggunakan copywriting untuk melakukan product branding lewat promosi kegiatan GLAD, serta melakukan corporate branding dengan mengampanyekan internasionalisasi UNS, global mindset, dan juga pemahaman lintas budaya kepada mahasiswa UNS pada khususnya maupun mahasiswa di luar UNS secara global.
Terima kasih Mas Ari yang telah berbagi tips seputar copywriting dalam channel Youtubenya! Saya mendapat insight luar biasa sebelum berbagi pengalaman bersama UNS GLAD. Selain itu juga, saya mendapat inspirasi untuk menyusun copywriting yang lebih baik lagi untuk online shop saya tercinta, Supertwin Shop.
Ilmu yang daging banget nih ya bagi mereka yang bergerak dalam bidang marketing. Gaet calon konsumen kita dg copywriting yg ciamik.
BalasHapusWaaah call to action itu langkah akhir yang amat menentukan ya Bunda... gimana biar konsumen klik beli pada produk atau jasa yang kita tawarkan.
BalasHapusTampaknya copywriting bukan hanya diperlukan untuk mereka yang punya usaha saja ya kak?
BalasHapusMasya Allah berasa ikutan hadir d sana hahaha. Aku sering mendengar istilah copywriting dan cara iniebih nyaman sih h dripasa hardselling yang boom broadcash .
BalasHapusKeren2 ih, aku dapat poinnya langsung. Yg paling aku inget judul yang bikin orang tidak berhenti membaca hahaha
Berdagang tidak hanya posting iklan begitu saja. Harus juga ada ilmunya, termasuk dengan metode pernceritaan alias Copy Writing.
BalasHapusUNS pancen jooss. Saya banyak berinteraksi dengan alumni-alumni UNS dan mereka rata-rata keren-keren
BalasHapusIlmu copywriting ini emang sangat bermanfaat bagi bagi pembisnis dan juga blogger ya, seru abis ilmunya!
BalasHapusdulu kupikir copywriting itu simpel aja. ternyata rada berat ya, gak selalu penulis bisa menghasilkan copy yg bagus
BalasHapus