Saya dan 2 rekan didaulat pimpinan untuk melakukan survei ke Vietnam pada 18-21 Mei 2016. Vietnam dipilih karena negara ini menjadi salah satu negara asal impor semen clinker terbesar waktu itu.
Saya menjadi satu-satunya karyawati yang ditugaskan. Meskipun begitu, di Vietnam akan ada rekan wanita juga untuk mendampingi saya dan tim. Saya sangat antusias dengan penerbangan perdana ke luar negeri. Paspor yang sudah lama dibuat tapi belum dipakai, akhirnya terpakai juga. Alhamdulillah...
Kami berangkat sore
itu dengan pesawat Vietnam Airlines. Berbeda dengan penerbangan domestik, kalau
kita melakukan penerbangan internasional maka harus melalui proses pemeriksaan
imigrasi. Setelah check in di counter maskapai, kami menuju tempat
pemeriksaan imigrasi untuk cek identitas dan paspor. Petugas juga akan
membubuhkan cap di paspor kita. Nah, bagian ini yang saya suka karena akhirnya
lembar kosong di paspor saya terisi juga. Hehe.
Setelah pemeriksaan
selesai baru kami bisa melenggang ke ruang tunggu dan lanjut boarding. Kami
menempuh perjalanan sekitar 6 jam dari Bandara Soekarno Hatta, akhirnya kami
tiba di Bandara Tan Shon Nat, Ho Chi Minh City.
Berhubung kami
sudah makan di dalam pesawat (makanannya sudah ada info label halal), jadi kami
langsung diantar menuju hotel. Kami menginap di salah satu hotel bintang 4 yang
telah dipilihkan oleh tim survei dari Vietnam. Saya mendapatkan kamar yang sangat
besar seperti tipe suite di hotel Indonesia. Bagi saya kamar itu terlalu lebar
dan mewah jadi berasa sepi saja karena sendiri di kamar. Apalagi ada aroma dupa
yang khas sehingga membuat sedikit kurang nyaman. Alhamdulillah, karena terlalu
lelah akhirnya bisa tidur juga.
Esok harinya, 19 Mei 2016, saya memilih sarapan dengan bekal roti yang saya bawa dari Indonesia. Ternyata teman-teman juga demikian.
Agenda hari ini
adalah rapat di kantor surveyor Vietnam dan survei ke pelabuhan. Kami dijemput
oleh tim surveyor Vietnam untuk menuju kantor mereka. Saya menikmati perjalanan
itu dengan menyaksikan kondisi kota Ho Chi Minh City dan aktivitas penduduknya.
Satu hal unik adalah bentuk helm yang mereka gunakan, ternyata masih sederhana
dan belum standar seperti helm ber-SNI di Indonesia.
Saat di kantor
tersebut, kami diskusi tentang banyak hal terutama yang berkaitan dengan proses
impor semen clinker dari Vietnam ke Indonesia.
Rapat berlangsung
sekitar 2 jam, setelah itu kami menuju kantor Konsulat Jenderal Republik
Indonesia (KJRI) di daerah Ho Chi Minh City 18, Phung Khac Khoan, Distrik 1
untuk mengurus administrasi perjalanan. Setelah urusan selesai, kami diajak ke
restoran halal, jadi insya Allah semua menunya aman.
Setelah makan, kami
diantar ke Indian Jamia Moslem Mosque. Masjidnya cukup be
sar tapi ternyata
jamaah wanitanya cuma saya dan seorang nenek. Beliau begitu ramah meski saya
tidak bisa Bahasa Vietnam. Beliau bertanya, "Malaysia?". Saya jawab
bukan.
Yap, biasanya
muslimah berjilbab di sini disangka dari Malaysia. Setelah salat, saya dan
beliau juga sempat berfoto bersama.
Kemudian kami melanjutkan survei ke pelabuhan. Perjalanan menuju pelabuhan menghabiskan waktu sekitar 2 jam, lalu kami naik perahu boat kecil. Sampai di dekat sebuah kapal besar, kami berpindah ke kapal tersebut dengan naik tangga. Mentari sudah bersinar sangat terik. Kami pun masuk ke dalam kapal besar tersebut untuk bertemu kapten kapalnya dengan penuh perjuangan. Ternyata kami harus naik tangga sampai lantai 4 kapal. Setelah bertemu dengan sang kapten, kami pun terlibat diskusi seru dengan bahasa Inggris tentunya, terkait verifikasi data-data impor semen clinker serta belajar proses importasi semen clinker dari Vietnam.
Kami juga
menyaksikan langsung bagaimana proses muat semen di kapal tersebut sebelum
dikirim ke Indonesia. Tentu sangat menarik karena selama ini kami hanya sekadar
verifikasi data secara tertulis saja.
Setelah hari mulai sore kami kembali lagi ke penginapan. Hari itu cukup melelahkan karena survei lapangan memang menguras tenaga. Bisa dibilang kerjaan hari ini sudah selesai dan berjalan lancar. Besok tinggal menyelesaikan kerjaan administratif lalu jalan-jalan. Hehe..
Salam motivatrip,
Etika Aisya Avicenna
0 comments:
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung dan meninggalkan komentar di blog ini ^___^. Mohon maaf komentarnya dimoderasi ya. Insya Allah komentar yang bukan spam akan dimunculkan. IG/Twitter : @aisyaavicenna