|
Duduk bersanding dengan Mbak Helvy dan Bunda Pipiet... Hihi... ^^v |
Masih ingat tema saya di bulan MEI? Bagi yang lupa, saya ingatkan lagi
ya. Pada bulan ini saya mengangkat tema : [M]elangkah pasti, optimalkan
[E]nergi, tuk raih [I]mpian yang menawan. Alhamdulillah, dua impian yang
menawan bisa terwujud dalam sebuah event di bulan Mei ini sesuai dengan
tema tersebut. Bagaimana bisa? Begini ceritanya.
Kamis, 26 Mei 2011 akan digelar acara launching buku terakhir karya
almarhumah Nurul F. Huda di Ruang HB Jassin, Taman Ismail Marzuki. Saya
mengetahui informasi acara itu setelah diundang oleh salah seorang teman
di FLP Jakarta yang bernama Ikal di FB. Saat mengetahui kalau acara
akan diselenggarakan jam 15.30, langsung agak kecewa. Pasalnya, masih
jam kerja. Kemungkinan untuk datang semakin kecil. Mengingat pekerjaan
di kantor juga lagi banyak-banyaknya, semakin mengurangi prosentase
kesempatan itu. Terlebih saat ini saya menjadi "single fighter" karena
tiga partner kerja saya pada cuti. Jadi, saya juga menghandle tugas
mereka. Jadinya, dalam pekan ini sampai dua pekan mendatang, saya akan
bekerja secara nomaden di tiga komputer yang berbeda. Tapi, ada semangat
membara untuk bisa menghadirinya terlebih saat tahu lokasi (TIM) dekat
dengan kantor saya.HARUS BISA DATANG! HARUS BISA DATANG! Akhirnya
menyusun strategi terutama tentang bagaimana caranya agar pekerjaan hari
itu bisa selesai dengan cepat.
Hari Kamis pun tiba. Menjelang siang, kerjaan masih banyak. Tapi
alhamdulillah, meski baru bisa keluar kantor sekitar jam 16.00, akhirnya
dengan naik KOpaja 502, sampai juga di TIM meski terlambat. Saat masuk
ruangan, langsung disambut dengan gegap gempita oleh Mbak Dina Sedunia
dan Mbak Ria Syakrey sehingga membuat beberapa orang menoleh dan menatap
saya. Wah, dikira ada artis datang! Hihihi...
Setelah duduk, baru sadar kalau ternyata tadi yang menoleh adalah Mbak
Izzatul Jannah, Mbak Helvy Tiana Rosa, dan Bunda Pipiet Senja. Saya
duduk di belakang mereka dan sempat menyapa serta cipika-cipiki dengan
Mbak Izzatul Jannah. Subhanallah walhamdulillah, impian saya untuk
bertemu dengan Mbak Helvy dan Bunda Pipiet Senja akhirnya terwujud juga!
Tak menyangka! Hmm, semakin bersyukur... Inilah salah satu hikmah atas
hijrah saya ke kota Jakarta ini.
Mbak Rahmadiyanti (Mbak Dee) sedang memandu acara. Sesaat kemudian Mbak
Dee meminta Bunda Pipiet untuk maju ke depan. Bunda Pipiet tak mampu
membendung air matanya saat beliau bercerita tentang almarhumah Nurul F.
Huda. Bunda Pipiet bertutur tentang bagaimana kisah kebersamaannya
dengan Mbak Nurul. Setelah Bunda Pipiet, Mas Yanuar juga diminta maju ke
depan dan membaca puisi tentang kematian.
Satu persatu penulis yang hadir digiring maju untuk berkisah. Termasuk
sang Ketua FLP Jakarta (Kang Tep) yang saat itu datang berbarengan
dengan Bang Boim Lebon dan Mas Fahri Aziza. Ahh, mereka pun tak mampu
menyembunyikan kesedihan. Meski acara menjadi bernuansa haru, tapi
akhirnya kembali ceria penuh canda saat Bang Boim Lebon mengambil alih
acara dengan lelang buku. Buku pertama yang dilelang adalah buku
terakhir Mbak Nurul yang berjudul "Hingga Jantungku Berhenti Berdetak".
Lelang cukup seru. Dari harga awal Rp 40.000,- akhirnya buku terjual Rp
1.000.000,-! Subhanallah... Ada bukunya Bang Boim juga yang dilelang
judulnya "Kekonyolan dalam Rumah Tangga". Paling lucu waktu Bang Boim
melelang buku "The Last Empress" yang ia pelesetkan menjadi "The Last
Pampers". Gubrakz!!! Puluhan buku habis terlelang sebelum adzan Maghrib
tiba. Oh ya, Mbak Helvy juga melelang kalung ungu kesayangannya. Tapi,
beliau sendiri yang berhasil memenangkan lelang atas kalungnya.
Adzan Maghrib pun berkumandang. Sebelum menuju masjid TIM, saya dan
beberapa teman FLP (Ikal, Mbak Elen, dan Mbak Ria) sempat menyapa dan
foto bersama Mbak Helvy, Bunda Pipiet serta Mbak Dee. Oh ya, Mbak Dina
Sedunia sudah balik lagi ke kampusnya untuk mengajar jam 18.00 tadi.
Setelah itu kami menuju masjid Amir Hamzah. Hmm, banyak kenangan bersama
teman-teman FLP Jakarta di masjid ini. Subhanallah, masjid ini sudah
banyak berubah. Lebih keren!
Setelah sholat Maghrib, saya bersama Mbak Ria dan Mbak Elen kembali ke
tempat acara. Sampai di ruangan, Mbak Helvy tengah membaca puisi yang
kata beliau merupakan salah satu puisi yang sangat disukai Mbak Nurul.
Setelah itu, satu persatu turut sumbang suara untuk membaca puisi. Mas
Nahar Rasjidi, Mas Fahri, dan Bang Boim pun beraksi. Mas Nahar dan Mas
Fahri begitu semangat dalam membaca puisi. Paling gokil ya Bang Boim,
malah berpuisi atas puisi "Perahu Kertas" yang seharusnya dibaca.
Di penghujung acara, Mbak Dee mengumumkan hasil lelang yang akhirnya
digenapkan Mbak Helvy menjadi Rp 5.000.000,-. Alhamdulillah...Secara
simbolis (simbolnya berupa selembar kertas tulisannya Mbak Dee yang
berisi daftar hasil lelang ^^), hasil lelang diserahkan Mbak Dee kepada
Bunda Pipiet Senja. Insya Allah, semua hasil lelang didedikasikan untuk
anak-anak almarhumah juga untuk membantu pelunasan biaya rumah sakit
beliau.
Acara diakhiri dengan doa bersama dipimpin Mas Yanuar. Kemudian
dilanjutkan foto -foto. Subhanallah, hari yang indah... Semoga full
barokah... Semangat kebersamaan dan semangat berbagi inilah yang
menjadikan FLP begitu luar biasa. Semangat itu pulalah yang juga dimiliki Mbak Nurul F. Huda.
Semoga karya-karya beliau menjadi amal jariyah pemberat timbangan
kebaikannya di akherat kelak. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi
ketabahan dan kesabaran yang luar biasa. Dan semoga kami yang masih
harus melanjutkan hidup di dunia, senantiasa diberi kemudahan untuk
meneruskan perjuangan beliau. Semangat merangkai karya!
Jakarta, 28 Mei 2011_19:24
Aisya Avicenna
Istri yang baik adalah istri yang taat pada suaminya. Suami yang baik
adalah suami yang taat pada orang tuanya. Seorang istri harus membantu
suaminya untuk selalu taat pada orang tuanya.
Menantu agar tidak digalaki mertua harus bisa menjadi sahabat yang baik,
menjalin hubungan yang baik, jadi pendengar yang baik, dan beretika
pada mertua, karena suatu saat kita juga akan menjadi tua seperti
mereka.
Sebagai menantu, jangan pernah menyakiti mertua karena mertua adalah
orang tua kita juga. Demikian juga sebaliknya. Sebagai mertua, jangan
pernah menyakiti menantu karena menantu sama halnya dengan anak sendiri.
Kalau ada mertua yang dzalim kepada menantu perempuannya, sikap seorang
suami adalah : Suami harus berada di tengah-tengah. Jangan terlalu
berpihak kepada istri juga jangan terlalu berpihak pada ibu. Cari akar
permasalahannya dan temukan solusi terbaik. Pada dasarnya tidak ada
mertua yang berniat dzalim pada menantu hanya saja terkadang mertua
merasa "memiliki saingan" atas kehadiran menantunya. Hal itu terjadi
jika tidak didukung sikap menantu yang kooperatif pada mertua.
Seperti halnya jodoh, mertua kita pun sudah ditentukan Allah. Menantu
kita juga demikian. Mertua adalah orang tua pasangan hidup kita,
sedangkan menantu adalah pasangan dari anak kita. Oleh karena itu,
mertua dan menantu harus bisa berperan sebagai partner yang juga saling
melengkapi.
Mari meraih pahala...
Mari meraih keikhlasan..
Mari meraih keridhaan Allah...
Lewat ibadah dalam rumah kita...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim : 6)
Dari uraian singkat yang sempat aku catat saat ustadz Maulana memaparkan
materi tentang "Mertua dan Menantu" dalam "Islam itu Indah" kemarin,
aku teringat sebuah kisah yang pernah kubaca. Kisah ispiratif tentang
mertua dan menantu karya Andrie Wongso. Berikut kisahnya.
Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan pria yang dicintai dan
tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah
tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang
mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan omelan dariibu mertua.
Percekcokan pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu
berbuat banyak atas sikap ibunya.Saat sang menantu merasa tidak tahan
lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun
akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melampiaskan sakit hati
dan kebenciannya.
Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya,
seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah
sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun
untuk membunuh ibu mertuanya.Setelah berpikir sejenak, dengan senyumnya
yang bijak, si paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi
dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantong
bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan, "Nak, untuk
menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar
orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang
secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu.
Setiap hari campurkan
sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil
masakanmu sendiri.
Kamu harus bersikap baik, menghormati,dan tidak
berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya sebagai ibumu sendiri, agar
saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga
kepada kamu."Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk
sang paman penjual obat. Dilayaninya sang ibu mertua dengan sangat baik
dan penuh perhatian! Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan
si ibu mertua.Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah
perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat sang menantu
yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa
tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan
memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu
teman-teman dan kenalannya bahwa menantunya adalah seorang penuh kasih
dan menyayanginya.
Menyadari perubahan positif ini, sang menantu
cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, "Tolong berikan
kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya
patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi
saya seperti anaknya sendiri. Tolong paman, saya tidak ingin dia
meninggal karena racun yang telah saya berikan".Sang paman tersenyum
puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya
berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan.
Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu
mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian
yang kamu berikan padanya."
********
Subhanallah, kisah yang keren ya! Buat mertuaku kelak di manapun
berada... Semoga Allah senantiasa memberi penjagaan terbaik... hmm...
Semoga kita bisa menjadi partner yang kompak. Aamiin... Insya Allah aku
akan berusaha menjadi menantu yang baik... ^^v
Jakarta, 26 Mei 2011
Aisya Avicenna
Hari, tanggal : Ahad, 22 Mei 2011
Waktu : Pukul 09.00 - 11.30 WIB
Tempat : Masjid Al-Ihsaniyah, Kampung Melayu, Jakarta Timur
Pembicara : Ustadz Syakir Purnomo
Materi : "LEMAH LEMBUT DAN TIDAK TERGESA-GESA"
***
Pada awal acara, Ustadz Syakir menyampaikan materi tentang senyum.
- Senyum akan mencairkan duka nestapa dan membangunkan kebahagiaan dari tidurnya.
- Senyum adalah cara paling mudah untuk menarik simpati dan ia adalah
rahasia kreatifitasmu dalam menghimpun banyak muhibbah di sekelilingmu.
Ustadz Syakir yang semangat (karena beliau juga salah seorang trainer
TRUSTCO), membuat para peserta yang kala itu tak hanya anak muda saja,
tapi sampai ibu-ibu dan bapak-bapak pun tak kalah semangat.
Ustadz Syakir juga menyajikan video tentang senyum. Dalam video itu
dikisahkan seorang gadis yang tersenyum dalam 2 kondisi, yakni saat
membeli bunga dan saat bertemu dengan temannya. Ekspresi gadis itu
hampir mirip, tapi ternyata senyumnya beda. Saat membeli bunga itulah ia
tersenyum dengan tulus (bukan pura-pura).
Senyum yang asli adalah senyum yang menimbulkan guratan garis di tepi mata dan membuat alis mata turun.
Senyumlah yang ikhlas karena Allah.
Berbicara tentang sasara Tarbiyah Islamiyah, yakni membentuk kepribadian
yang Islami. Tentunya kita akan ingat tentang sepuluh muwashofat kader,
antara lain :
1. Salimul akidah (akidah yang bersih)
2. Shahihul ibadah (ibadah yang benar)
3. Matinul khuluq (akhlak yang kokoh)
4. Qawiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
5. Musaqaful fikri (intelek dalam berpikir)
6. Mujahadatul linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun ala waqtihi (pandai menjaga waktu)
8. Munazhzhamun fi syu'unihi (teratur dalam suatu urusan)
9. Qadirun Alal Kasbi (mempunyai kemampuan usaha sendiri)
10. Nafi'un lighairihi (bermanfaat bagi orang lain)
SHALIHUN LI NAFSIHI (Sholeh secara personal)
* Tarbiyah ini memang bertujuan untuk membentuk pribadi yang sholeh.
MUSHLIHUN LI GHAIRIHI (Sholeh secara sosial)
* Tarbiyah menghendaki kita juga mau dan mampu memperbaiki orang lain.
Menurut AL Fudhail bin Iyadh r.a., seorang 'ALIM senantiasa dalam
keadaan bodoh hingga ia mengamalkan ilmunya. Bila ia telah
mengamalkannya barulah dia menjadi 'ALIM.
Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya
Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125)
Ashlih nafsaka - wad'u ghairaka (perbaiki diri Anda dan ajaklah orang lain)
Ingat! Tatkala kita ingin memikat hati mad'u, kita harus ingat bahwa
kita adalah seorang da'i, bukan seorang ulama atau fuqaha. Jangan
terkesan menggurui (Ini masalah teknis!).
Tatkala kita berdakwah, kita harus ingat bahwa kita sedang memberikan
hadiah pada orang lain, maka kita harus mempertimbangkan hadiah apa yang
sekiranya pantas diberikan dan bagaimana cara memberikannya.
Testimoni dari Dr. Al-Habr Yusuf Nur Ad Daim (pemberi pengantar pada
buku 'Ath Thariq lil Qulub => "Bagaimana Menyentuh Hati" karya Abbas
As-Siisiy)
Jika Anda bertemu dengan beliau, Anda akan tertarik dengan akhlaknya
yang sangat baik, raut wajahnya yang ceria dan bersahabat, serta sorot
matanya yang menyejukkan.
Begitu halnya dengan kita dan mad'u kita.
TARGET yang bisa dicapai :
1. AT TASAMUH (toleransi) : Ketika orang lain tidak suka dengan kebaikan
yangkita lakukan, maka bersikaplah toleran. Ubah mereka dengan sikap
kita yang baik. Contohnya dengan memberi hadiah. Insya Allah, nantinya
mereka juga akan mulai toleran dengan kita.
2. AT TAATHUF (simpati) : orang yang kita dakwahi menjadi simpati dengan kita
3. AT TA'YID (mendukung) : mereka mendukung perjuangan kita
4. AL MAHABBAH (cinta) : kalau mereka sudah cinta, maka akan muncul semangat rela berkorban.
LEMAH LEMBUT DALAM BERKOMUNIKASI
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad,
maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali 'Imran : 159)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan
memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat
kebajikan” (QS. Ali 'Imran : 133 – 134)
“Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah malampaui
batas; maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang
lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha : 43 – 44)
Jangan pernah kita memaksa orang!
KETELADANAN DALAM MELAYANI DENGAN HATI
Kali ini ustadz Syakir menceritakan tentang kisah Rasulullah Saw dan seorang pengemis Yahudi buta. Berikut ceritanya.
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari
demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai
saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong,
dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan
dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa
makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi
makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu
berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah
SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan
Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi
kepada pengemis Yahudi buta itu.
Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Beliau
bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku
kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau
adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum
ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Iiu?", tanya Abu Bakar
r.a. Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan
membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di
sana,” kata Aisyah r.a.
Keesokan harinya Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan
untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu bakar r.a mendatangi
pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu bakar
r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah
kamu ?". Abu bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan! engkau
bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu.
Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak
susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu
menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan
mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri",
pengemis itu melanjutkan perkataannya.
Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil
berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang
pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu
telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu
mendengar cerita Abu bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata,
benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia
tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa
makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut
akhirnya bersyahadat dihadapan Abu bakar r.a.
Kisah di atas menggambarkan kematangan emosi Rasulullah Saw sangat luar biasa.
Touch my mind and I will think of you. Touch my heart and I will never forget you.
Ingat! Loyalitas!
Annaasu yuwalluuna mn khadamahum. Manusia itu memberikan LOYALITAS kepada yang melayani mereka.
KEBAIKAN => BERSEGERALAH!
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang
bertaqwa.” (QS. Ali 'Imran : 133)
TERGESA-GESA adalah watak dasar manusia
Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa (QS. Al-Isra' : 11)
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku
perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab)-Ku. Maka janganlah kamu minta
kepada-Ku mendatangkannya dengan segera."(QS. Al Anbiya' : 37)
Kewajiban manusia : ikhtiar dan doa
“Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu “ (QS. At Taubah : 105)
Urusan hidayah, itu urusan Allah!
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah
kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan
bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS. ALi-'Imran : 200)
KIAT MENAKLUKKAN HATI
1. Sincerity (keikhlasan) : ikhlas karena Allah, pamrihnya hanya kepada Allah saja
2. Enthusiasm (antusias) : bersemangat
3. Attentivences (penuh perhatian), misal kalau berbicara dengan orang
lain, harus berhadapan (face to face), saat jabat tangan juga yang
mantap.
4. Friendliness (familiar)
5. Emphaty (empati)
6. Helpfullness (suka menolong)
UNIVERSITAS KEHIDUPAN
1. Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN.
2. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang KEIKHLASAN.
3. Ketika khatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
4. Ketika kau merasa lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
5. Ketika kau merasa sepi dan sendiri maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
Tetap semangat, tetap tersenyum, terus belajar, karena bumi ini adalah UNIVERSITAS KEHIDUPAN.
Pesan ustadz : Antum fi da'watikum, wallahu fi buyutikum (Jika Anda di jalan dakwah, maka Allah akan memenuhi kebutuhan Anda).
Sekian reportase tatsqif special dari Aisya. Semoga bermanfaat.
Jakarta, 23 Mei 2011
Aisya Avicenna
Sabtu, 21 Mei 2011 bertempat di masjid Lembaga Pendidikan Al-Qur'an
(LBQ) Al-Utsmani, diadakanlah acara tasmi' Qur'an. Tasmi' Qur'an ini
diadakan setiap mid semester. Pada tasmi' kali ini beberapa ustadzah dan
mahasiswi lefel tahfidz memuroja'ah hafalan Qur'annya di hadapan
mahasiswi lainnya.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kabar duka atas kematian ustadzah
Yoyoh Yusroh pagi tadijuga turut disampaikan dalam acara ini. Setelah
muroja'ah juz 6 selesai, hadirlah di tengah-tengah kami seorang ustadzah
dari Yaman bernama Ustadzah Ahlam.
Sebelum mulai memberi tausyah, kami sholat ghaib berjamaah dan beliau
menjadi imamnya. Sangat haru suasananya. Setelah sholat ghaib, beliau
yang kala itu membawa serta ketiga buah hatinya mulai memberikan tausyah
dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, Ustadzah Mukhlisoh mendampingi
beliau sebagai translater bahasa Arabnya.
Sebelum beliau menyampaikan tausyah, ternyata ketiga buah hatinya ingin
muroja'ah hafalan. Akhirnya, Q.S. Ar-Rahman ayat 1-13 pun meluncur dari
mulut kedua putrinya yang masih balita. Sedang putra bungsunya belum
begitu lancar. Maklum, masih batita. Subhanallah.. Jadi terinspirasi
semoga kelak bisa mencetak generasi pecinta Al-Qur'an. Aamiin...
Beliau pun mulai memberikan tausyah dengan bahasa Arab. Waduh, baru
menangkap sepotong-sepotong atas apa yang beliau sampaikan. Hmm, jadi
semangat belajar bahasa Arab. Chayo!
Kali ini beliau menyampaikan materi tentang "Bermujahadah dalam Belajar dan Mengajarkan Al-Qur'an".
Dua point penting yang perlu dimiliki dalam belajar dan mengajarkan Al-Qur'an antara lain:
Keikhlasan, karena ikhlas mempunyai derajat yang tinggi.
Semangat menuntut ilmu, karena orang-orang yang menuntut ilmu dicatat
sebagai fisabilillah sampai ia kembali ke rumahnya. Barangsiapa yang
berjalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan jalannya ke surga.
Al-Qur'an adalah ilmu yang paling mulia. Al-Qur'an diturunkan Allah
sebagai mukjizat bagi Rasulullah Saw. Membacanya termasuk ibadah.
Al-Qur'an adalah tali Allah antara langit dan bumi. Kitabullah hidayah
yang di dalamnya terdapat petunjuk serta perintah dan larangan Allah.
Al-Qur'an sampai kepada kita dengan proses yang panjang mulai dari
pertama kali diturunkan pada Rasulullah Saw sampai sekarang kita bisa
menikmatinya dalam berbagai bentuk. Namun, isi Al-Qur'an masih tetap
terjaga karena Allah sendirilah yang menjamin keterjagaannya. Al Qur'an
sampai kepada kita karena media tulisan (kitab) dan suara (hafalan).
Al-Qur'an mulai ditulis sejak zaman Rasulullah Saw. Saat itu Malaikat
Jibril menyampaikan kepada Rasulullah Saw. dan mentasmi' bacaan
Rasulullah Saw. Bacaan Rasulullah Saw tersebut ditulis oleh sahabat yang
ditunjuk. Sahabat Rasulullah Saw. juga menghafal Al-Qur'an.
Setelah Rasulullah Saw wafat, pada masa pemerintahan Abu Bakar ra,
Hudzaifah bin Yaman bertemu dengan dua orang muslim yang tengah
memperdebatkan salah satu ayat di QS. Ali 'Imran. Keduanya hendak saling
membunuh karena selisih pendapat itu. Kemudian beliaupun mengusulkan
untuk menstandarkan bacaan Al-Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur'an yang masih
terpisah agar segera dibukukan). Abu Bakar ra meminta Zaid untuk
menuliskannya.
Ustadzah Ahlam diutus ke Indonesia untuk menjadi guru tahsin,
mengajarkan membaca Al-Qur'an yang benar. Beliau sudah satu sanad dengan
Syekh Ali Basfar. Suatu hari, beliau bertemu orang Afrika. Saat ditanya
dengan bahasa Arab, ternyata ia tidak bisa menjawab. Ia belajar
Al-Qur'an dengan ustadzah. Hingga pada suatu hari ustadzah bertemu
dengan beliau, tapi kali ini beliau dicengangkan dengan prestasi anak
orang Afrika tersebut yang berhasil menjadi juara pertama lomba hafalan
Qur'an tingkat internasional. Jadi, meski tidak menguasai bahasa Arab,
kita pun bisa menghafal Al-Qur'an.
Ada lagi cerita tentang Imam Ibnu Jazri. Ayahnya pada suatu hari
menunaikan ibadah haji. Dalam ibadahnya tersebut, ia berdoa memohon
kepada Allah agar dikaruniai anak yang 'alim (berilmu) karena istrinya
belum jua mengandung. Setelah kembali ke kampung halamannya, akhirnya
doa ayah Imam Ibnu Jazri itupun terkabul. Imam Ibnu Jazri pun lahir dan
menjadi ahli Qur'an. Perkataan beliau tentang membaca Al-Qur'an:
"Membaca Al-Qur'an dengan tajwid wajib. Siapa yang tidak membacanya
dengan tajwid berdosa. Karena Allah menurunkannya dengan tajwid. Dan
demikianlah Al-Qur'an dari-Nya sampai kepada kita."
Ustadzah yang ramah dan humoris itu juga menyampaikan bahwa untuk
membaca Al-Qur'an dengan tajwid itu butuh usaha keras. Bahkan beliau
dulu belajar melafalkan huruf "dhod" sesuai makhraj dan sifatnya dengan
mengulang-ulangnya di saat mencuci. Hehe, inspiratif!
Beliau juga menceritakan bahwa saat ini sudah banyak anak-anak usia
balita yang sudah mahir membaca dan menghafal Al-Qur'an. Semoga itu
memotivasi anak-anak dan para orang tua di Indonesia dalam mencetak
generasi Qur'ani.
Demikian reportase saya, semoga bermanfaat.
Jakarta, 250511_05:28
Aisya Avicenna
NB : tertarik belajar tahsin Qur'an dan menjadi hafizh/ah? Gabung saja
di LBQ Al-Utsmani, Jalan Condet Raya Gang Sawo, Jakarta Timur.
Pagi ini, setelah sholat Subuh dan tilawah, saya beranjak menuju dapur
kost yang terletak di lantai 1. Sekotak bumbu dapur yang saya simpan di
kulkas sudah saya bawa. Sempat balik lagi ke kamar untuk mengambil nasi
di magic com. Pagi ini saya berencana memasak nasi goreng keju rasa
teriyaki. Hehe... ada-ada saja deh! Tak apalah, sebagai langkah
persiapan kalau sudah berumah tangga kelak. Kasihan kan kalau suami atau
anak-anak kelaparan gara-gara saya nggak bisa masak. Ehem! Memang sudah
saya tekadkan untuk masak setiap hari. Tapi ya masih taraf belajar.
Bumbu sudah saya racik. Hmm, kayaknya ada yang kurang. Telur! Akhirnya
saya meminta sebutir telur milik sahabat kost saya yang masih tersisa
dua di kulkas setelah sebelumnya berjanji untuk mengganti keesokan
harinya. Saya naik ke lantai 2 dan memilih 1 di antara kedua telur
tersebut.
Kemudian saya menyalakan kompor gas, menyiapkan penggorengan dan
menuangkan minyak goreng yang masih tersisa sedikit di botol. Wah, besok
harus belanja ekstra nih! Minyak mulai memanas. Saya masukkan bumbu
yang sudah saya racik tadi. Saat sudah berbau harum, saya pecah telur
ayam tadi. Prakkk! Telur masuk ke penggorengan. Astaghfirullah, warnanya
hitam! Ternyata telurnya sudah busuk. Kata teman saya memang 1 di
antara 2 telurnya yang masih tersisa itu sudah lama disimpan. Tapi dia
juga tidak tahu kalau telurnya ternyata sudah busuk. Ia pun meminta
maaf.
Akhirnya, saya meracik ulang bumbu nasi goreng special itu. Dengan
menggunakan alat penggorengan yang berbeda. Hmm, kerja dua kali nih!
Padahal saya harus berangkat ke kantor lebih pagi karena ada upacara
Hari Kebangkitan Nasional. Alhamdulillah, akhirnya nasi goreng keju rasa
teriyaki itu siap disantap. Hmm, alhamdulillah enak meski tanpa
menggunakan telur.
Ada hikmah yang bisa saya ambil atas kejadian tadi pagi :
1. Jangan melihat sesuatu dari luarnya saja. Bisa jadi apa yang tampak
dari luar ternyata bertolak belakang dengan yang sebenarnya. Pun
demikian saat kita mengenal seseorang. Kita harus tahu betul bagaimana
kepribadiannya. Seorang pemuda yang tampan, tapi hatinya tidak tampan,
yaa.. jangan dipilih sebagai calon suami! hehe.. lha kok menjurus ke
sana!
2. Coba kalau saja saya tidak salah memilih telurnya, mungkin masakan
saya akan lebih kompleks kandungan gizinya. Ehem! Yaa... hidup ini
memang penuh dengan sajian pilihan. Setiap pilihan pasti ada
konsekuensinya. Tidak sembarangan. Harus dipikir masak-masak. Dipikirkan
dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih. Tegaslah dalam memilih
tapi juga berhati-hatilah! Jangan sampai salah memilih. Sungguh rugi
jika hidup yang indah ini dilewatkan bersama pilihan yang salah.
3. Sesuatu yang rusak, akan memberi dampak yang buruk juga. Analogi
dengan hati kita. Rasulullah saw telah bersabda yang artinya “Ingatlah
sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging apabila ia
baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan jika ia rusak maka rusaklah
seluruh tubuhnya tidak lain dan tidak bukan itulah hati.”
4. Setelah tahu bumbu masakan saya sudah tidak layak lagi digunakan
karena tercampur telur busuk, akhirnya saya berusaha meraciknya kembali.
Hmm, begitu pun dengan diri kita dan segala dosa kita. Dosa kita memang
tak bisa kita kalkulasikan. Tapi, dosa kita bisa terhapus jika kita
bertaubat dan berusaha untuk memperbaiki diri. Allah Maha Penyayang,
Allah Maha Pengampun.
5. Satu hal lagi, apapun hal buruk yang menimpa (termasuk kejadian telur
busuk yang terjadi pada saya tadi pagi) pastilah ada hikmah yang bisa
kita ambil. So, pastikan bahwa kita bukan termasuk golongan manusia yang
mudah berputus asa dari rahmat Allah. Yakin saja, Allah tak pernah
menuliskan skenario buat hamba-Nya tanpa tujuan.
Demikian sedikit cerita saya hari ini. Semoga menginspirasi! ^^v
Menjelang Maghrib
Jakarta, 200511_17:57
Aisya Avicenna
Titian waktu beranjak menjemput pagi
Bernyanyi rindu bersama deburan hati yang terisak
Kupungut bingkai-bingkai kata yang terlewat
Seraya mencari pekatnya noda untuk dibersihkan
Sungguh, kekhilafan ini terlalu banyak untuk dikalkulasikan
Kuresapi setiap hela nafas ini
Ternyata, aku kerap tak bersyukur pada-Mu, ya Ilahi Rabbi….
Kuraba raga ini...
Ternyata, aku jarang khusyuk menyembah di hadapan-Mu, ya Rabbi….
Kurasakan noda semakin pekat menemani kepingan hati yang berontak
Hati yang mendamba kesejukan...
Hati yang mengiba kelembutan...
Hati yang merindu sandaran...
Kubiarkan jiwa ini meronta di pekatnya malam
Aku memanjakannya dengan jamuan-Mu di sepertiga malam
Biarkan hidayah-Nya menyadarkan
Hamba pasrah, ya Ilahi Rabbi
Pasrah dengan semua ketentuan-Mu…
Hamba merintih di hadapan-Mu, ya Allah
Memohon ampunan dan cinta yang dirindukan para mujahid….
Hamba merindui-Mu, ya Ilahi Rabbi…
Merindukan pertemuan dengan-Mu dan Rasul-Mu tercinta…
Izinkan agar langkah kaki ini menjadi berkah buatku
Sebab telah banyak waktu yang terbuang di antara pusaran fatamorgana…
Aku menanti waktu ketika kemenangan abadi menjemputku
Aku merindu ketika jiwa ini menangis dan merintih karena mengingat-Mu…
Aku ingin bangkit kembali menjadi pribadi yang baru
Kontemplasi sepertiga malam
Hmm, selamat hari KEBANGKITAN NASIONAL!!!
Jakarta, 20 Mei 2011_04:21
Aisya Avicenna
Sumber : http://edukasi.kompasiana.com
Pagi ini ketika saya membuka sebuah wall dari salah seorang teman di
Facebook saya sedikt kaget dan terkejut.Ada sebuah kabar duka yang
datang dari seorang sahabat di fb yang bernama Nurul F Huda Full
akunnya bisa dilihat di : http://www.facebook.com/Nurul F Huda Full
Terus terang saya tidak begitu kenal dengan mba nurul,hanya karena
beliau termasuk aktif menulis (karena seorang penulis ) dan beliau juga
rajin membagikan hasil tulisannya yang kemudian menjadi status di fb
miliknya.Dari situ saya sedikit mengenal sosok almarhumah ini.Ada
beberapa hal yang menarik dari mbak nurul menurut saya. Ini profil
singkat beliau :
Seorang Ibu dengan 2 putra/i yang juga single parents.
Menulis 21 judul buku pribadi dan 4 judul buku antologi.
Pernah menjadi kolomnis Batam Pos, Dosen Politeknik.Mengisi Seminar,
Pelatihan (Kepenulisan, Wanita, Anak, Keluarga). Tulisan-tulisan beliau
di blog bisa dilihat di : http://nurulfhuda.multiply.com/
sisi lain beliau : memiliki kelainan jantung bawaan, seumur hidup harus
memakai obat pengencer darah, dan menjadi lelaki yang dicintai
meninggalkan dirimu, demi perempuan lain.
Ini beberapa ungkapan duka yang dikirimkan banyak sahabat-sahabat beliau di facebook :
Innalillahi wainna ilaihi raji’un. selamat jalan mbak…engkau orang
baik,insya Allah banyak sekali orang yg mencintaimu dan mengiringi
perjalananmu,meski mereka takmengenalmu scr langsung.namun tulisan2mu
menggugah hati mereka,menginspirasi kami/mereka. kami semua mendoakamu
mba. Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anhaa. Amien ya Rabb
al ‘alamien
Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…. Semoga setiap kata yang kau
tulis, menjadi penanda atas kebaikanmu selama di dunia, Mbak. Amin.
Inna lillaahi wa inna ilaihi roojiuun..Walau sy tdk mengenalmu.. tp
terlihat dlm beberapa tulisanmu, engkau adalah orang yg peduli dan
InsyaAllah bermanfaat utk ummat.. Selamat jalan mba Nurul F Huda Full..
semoga ALlah menempatkanmu dlm JannahNya.. Allahummaghfirlahaa Warhamhaa
wa’aafihii wa’fu anhaa.. Ya Allah ampunilah segala dosanya.. Rahmatilah
ia.. terimalah amal ibadahnya.. dan tempatkan ia dlm surgaMu, serta
berikanlah kesabaran kepada keluarga yg ditinggalkan.. amiin.
Innalillahi wa inna ilai roji’un..telang berpulang kerahmatullah,
seorang guru, seorang penulis nasional, seorang motifator, seorang
sahabat yang selalu perduli dengan lingkungannya, seorang aktivis.. bu
Nurul F Huda Full, semoga perjuangan beliau selama ini dijadikan pahala
yang berlipat disisinya..
Inna lillahi wa innailaihi roji’un…… Segenap Keluarga Besar Penerbit
Proumedia Full mendoakan semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik
di sisi Allah SWT. Aamiin…..
Innalillahi wa innailaihi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah
kakak, seorang ibu yg menginspirasi banyak orang, semoga amal ibadahnya
diterima disisi-Nya.amien
Sedih mba aku mendengar berita ini, tak menyangka begitu cepat ajal
menjemput. Manusia tak ada yang tahu jika Sang Khalik sudah memanggil.
Selamat jalan mba Nurul….tulisanmu senantiasa menjadi inspirasiku. Maaf
aku ndak bisa datang ke Yogya tapi doaku akan mengiringi kepergianmu.
Dari sebuah buku,aku pernah membaca bhw orang yg beruntung adalah yg
kedatangannya disambut kebahagiaan dan kepergiannya ditangisi. Dan
engkaulah salah satu org yg beruntung itu dik..Doa2 untukmu mengalir
deras menuju haribaanNya…tangis kehilangan menyesak di bnyk hati org2 yg
mencintaimu.Selamat jalan dik Nurul,we love u,but Allah love u more…
Bahkan seorang sahabat dekat yang juga seorang penulis hebat nasional , Pipiet Senja turut menulis :
Innalillahi wa Inna ilaihi Roji’un…. Telah berpulang ke Rahmatullah
:Nurul F Huda 18 mei 2011 pk. 03.15 di RSUD Sardjito Yogyakarta, akan
dimakamkan di Purworejo. Selamat jalan, adikku cinta, buku terakhirmu
telah kusunting; Hingga Detak Jantungku Berhenti.Karya terakhirmu ini
seakan ingin menggemakan; inilah lakon hidupmu, sukaduka, nestapa dengan
kelainan jantung bawaan, seumur hidup harus memakai obat pengencer
darah, dan lelaki yang dicintai meninggalkan dirimu, demi perempuan
lain.Duhai, dindaku cinta, selamat jalan, sampai jumpa bila waktuku
tiba#hariberkabung
Begitulah bila seorang yang baik dan juga kebetulan seorang penulis yang
hebat meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.Maka segala kebaikan dan
karyannya selama hidup tetap aakn abdi dan dikenang orang sampai
kapanpun jua.
Memang nggak semua orang harus jadi entrepreneur, tapi berpikirlah
sebagai seorang wirausaha untuk mengatasi berbagai masalah dalam
keseharian kita. Bagaimana kita melihat peluang yang terus ada di balik
setiap krisis. Bagaimana kita menghadapi hidup dengan penuh komitmen dan
tak mudah putus asa. Itu kan sifat-sifat dari seorang pengusaha.
~Sandiaga S. Uno~
HIMATIKA = Himpunan Mahasiswa Matematika
(3 Mei 1997 – 3 Mei 2011)
***
SEBUAH PERJALANAN
Hari ini ku hanya ingin berbagi cerita dengan syahdunya pagi
Mencoba memecah kesunyian dengan jeritan hati
Hari ini terasa begitu indah buatku
Teringat kembali sebuah perjalanan yang telah kutempuh
Melewati sebuah jalan lurus dan berliku
Meski liku perjalanan itu terasa berat untuk bisa kulalui sendiri
Namun ternyata ku tak sendiri
Aku bersamamu
Kita pernah merajut kisah bersama
Saat ini pun masih…
Bersamamu dulu ku pernah tersenyum
Meski tak jarang buliran bening kerap mengalir di pipi
Saat ku terjatuh dan tak mampu berdiri
Engkau hadir mengulurkan tangan persahabatanmu
Bersama mereka yang menjadi satu bagianmu
Kini…
Kembali kita mengenang arti hadirmu
Sudah berapa banyak sejarah yang tlah tertoreh
Dalam ruang kenang mereka
Dalam rongga hati mereka
Untukmu HIMATIKA..
Empat belas tahun telah mampu menempamu
Menjadi bagian yang bermakna
Bagiku, kau, dan mereka
***
SEPARUH MASA
SEPARUH MASA, menatap wajah malam selalu jauh tanpa berujung batas dan
siang yang menyilaukan seperti mendekap jiwa-jiwa nestapa.
SEPARUH MASA, laksana sebuah kapal yang berhenti mengarungi samudera
karena layar kehidupannya teramuk badai berhari-hari dan dayung-dayung
langkahnya patah menghujam batu karang.
SEPARUH MASA, seperti ketulusan menulis dari palung jiwa dan lubuk hati
terdalam, tapi engkau jadikan ketidakberdayaan mengakhiri semai-semainya
dengan kelayuan.
SEPARUH MASA, menghantarkanku pada sebuah kisah sahabat-sahabat terpilih
yang selalu menemani menjelajahi waktu, meniti pahit manis hidup,
menjadi lentera penerang gelapku, dan menjadi inspirasi setiap
langkahku.
SEPARUH MASA, telah melewati sebuah cerita yang berakhir dengan indah,
separuh masa ini bagai melangkah dengan harap dan terbang bebas memecah
cakrawala
SEPARUH MASA, bersamamu HIMATIKA, telah kutemukan siapa sejatinya diri ini.
Terima kasih untuk SEPARUH MASA yang tak tergantikan ini.
***
SELAMAT ULANG TAHUN…
Senja kembali melukiskan jalinan dalam ingatanku
Episode hidup yang tak pernah terangkai sebelumnya
Lama ku tertegun dalam diam
Apakah ini nyata adanya?
Mungkinkah semua kan kembali terulang?
Agar ku mampu mengganti salahku yang lalu
Tuk mengukir kisah tanpa sayatan luka
Untukmu yang dulu dan kini mengisi hariku
Langkah perjuangan kita menjadi saksi terpautnya hati
Asa dalam diri terpatri tuk wujudkan mimpi
Nikmati hari dengan penuh kebersamaan
Gema membahana iringi persahabatan
Tuk sebuah nama yang ada di hati ini
Akan kukenang dirimu sampai nanti
Harapan tak kan jua terhenti
Untuk sebuah kisah yang takkan pernah terganti
Nyata hariku takkan berarti jika tak menjadi bagian darimu…. HIMATIKA
***
EMPAT MUSIM BERSAMAMU
Musim pertama,
Daun-daun menghijau…
Sesejuk hati kala kau menyapa
Aku hadir di sini
Ada pertemuan yang terjadi
Musim pertama, hadirkan berjuta asa
Musim pertama, rangkaikan berjuta mimpi
Musim kedua
Kaca itu jatuh.. pecah berkeping-keping
Selaksa hati yang remuk redam
Aku terpaku.. apakah ini nyata adanya??
Aku ingin pergi darimu‼!
Menjauh dan tinggalkan ini semua..
Tapi apa daya, mimpi tak jadi nyata
Musim kedua, kulalui dengan sayap-sayap kerapuhan
Musim kedua, ku sendiri dalam penyesalan
Musim ketiga
Debur ombak masih setia membentur karang
Terkikis walau tak sampai habis
Aku masih termangu..
Inikah sahabatku yang dulu?
Saat musim pertama kita bersama..
Kini tak sering sapa
Musim ketiga, kutemukan arti sahabat sejati
Musim ketiga, kurajut kembali benang senja sejukkan jiwa
Musim keempat
Matahari bersinar di mata hati
Hadirkan semangat kuatkan tekad
Satu persatu mimpi terwujud nyata
Ritme perjuangan bernada cinta
Walau galau mendera
Inikah akhir kisah kita?
Musim keempat, musim terakhirku bersamamu
Musim keempat, goreskan lukisan di kanvas hatiku
Bersamamu… Empat musim telah kita lewati bersama
Bersamamu… Empat musim telah tinggalkan kenangan tak terlupa
Bersamamu… Empat musim telah mengajarkanku arti semuanya…
Untukmu.. kupersembahkan empat belas tangkai mawar…
Biarkan harumnya sejukkan hatimu
Biarkan warnanya cerahkan jiwamu
Biarkan durinya kuatkan dirimu…
Untukmu HIMATIKA, terima kasih untuk empat musim kebersamaan kita..
Kan ku kenang kisah ini… dahulu, kini, dan nanti…
***
Etika Suryandari, S.Si (mantan pemilik NIM M0105037)
Beberapa amanah di HIMATIKA (Himpunan Mahasiswa FMIPA UNS) :
1.Sekretaris Bidang Opini dan Media tahun 2006
2.Ketua Bidang Media Informasi, Apresiasi, dan Kreasi Mahasiswa tahun 2007
3.Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) tahun 2008
4. Pengelola Majalah LINIER (2007-2008)
***
Jakarta, 030511
Mengenang saat-saat bersama HIMATIKA
Aisya Avicenna
[M]elangkah pasti, optimalkan [E]nergi tuk raih [I]mpian yang menawan!
Itulah sederet tema di bulan Mei.
Bulan perjuangan! Pasalnya, pada tanggal 13-14 Mei 2011 insya Allah akan
mengikuti ujian seleksi beasiswa S2. Semoga penuh kemudahan dan
lolos!!! Aamiin..
Selain itu, di bulan ini ada beberapa hal yang harus dikerjakan. Salah
satunya adalah mematangkan konsep naskah buku. Lainnya, saya berencana
merevisi rancangan masa depan. Hemm... mencoba memaknai kembali motto
hidup saya, BE SMART & VISIONER!!!
Sedikit mengevaluasi "Catatan Aisya" selama bulan April, ternyata memang
belum bisa disiplin untuk membuat tulisan setiap hari. Terkadang harus
dirapel di hari berikutnya karena berbagai alasan. Hehe... Namanya juga
belajar. Insya Allah akan terus belajar untuk menjadi penulis inspiratif
nan produktif. Semangat!!! Oleh karena itu, mulai bulan ini.. judul di
blog tidak diawali lagi dengann "Catatan Aisya". Kategori "Catatan
Aisya" untuk episode ke depan hanya diperuntukkan untuk catatan yang
berwujud reportase kegiatan. Pokoknya terus belajar!!!
Aku ada, maka aku menulis.
Aku menulis, maka aku ada!
***
Potensi diri?
Temukan!
Kelemahan diri?
Sadari!
Kapasitas diri?
Tingkatkan!
~orasi tuk aksi perbaikan dalam kebaikan ^^v~
Aisya Avicenna